Kematian Pertama Akibat Corona COVID-19 di Arab Saudi, Penerbangan Ditangguhkan

Kematian akibat penyakit Virus Corona COVID-19 telah dilaporkan di Arab Saudi.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 25 Mar 2020, 18:45 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2020, 18:45 WIB
Cegah Penyebaran Corona, Warga Arab Saudi Dilarang Umrah
Umat Muslim berdoa dari sebuah hotel yang menghadap ke Kakbah di Masjid al-Haram, Makkah, Arab Saudi, Rabu (4/3/2020). Pemerintah Kerajaan Arab Saudi melalui Wakil Menteri Kesehatan Abdel-Fattah Mashat melarang sementara penduduknya untuk melaksanakan ibadah umrah. (AP Photo/Amr Nabil)

Liputan6.com, Riyadh - Arab Saudi telah melaporkan kematian pertamanya akibat Virus Corona COVID-19. Ia merupakan seorang warga Afghanistan berusia 51 tahun.

Juru bicara Kementerian Kesehatan Saudi Mohammed Abdelali mengatakan pada konferensi pers yang disiarkan televisi pada hari Selasa, kematian terjadi pada Senin malam di Madinah. Kesehatan pria itu memburuk dengan cepat setelah melapor ke ruang gawat darurat.

Melansir Al Jazeera, Rabu (25/3/2020), pihak kerajaan mengambil langkah - langkah drastis sejak awal untuk mengatasi penyakit ini, termasuk menghentikan penerbangan internasional, menghentikan umrah sepanjang tahun, menutup masjid, sekolah, mal dan restoran, dan memberlakukan jam malam.

Pihaknya telah mencatat 205 infeksi baru pada hari Selasa, menjadikan totalnya di Dewan Koordinasi Teluk (GCC) beranggotakan enam orang menjadi lebih dari 2.100, kebanyakan di Qatar dan Arab Saudi.

Enam orang tewas: tiga di Bahrain, dua di UEA dan yang terbaru di Arab Saudi.

Kuwait, yang juga memberlakukan jam malam, menangkap dan akan mendeportasi sembilan ekspatriat karena melanggar jam malam, kata kantor berita negara KUNA.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:


Tangguhkan Penerbangan

Imbas Corona, Arab Saudi Tutup Sementara Masjidil Haram
Suasana Masjidil Haram di Mekah, Arab Saudi, Kamis (5/3/2020). Penutupan area Masjidil Haram ini dilakukan setelah pemerintah Arab Saudi menyetop sementara ibadah umrah menanggapi wabah virus corona (COVID-19). (ABDEL GHANI BASHIR/AFP)

UEA, dengan 198 kasus infeksi, pada hari Senin mengatakan akan menangguhkan semua penerbangan penumpang setelah 48 jam dan menutup mal, pusat komersial, restoran, kafe, dan pasar makanan ritel terbuka selama dua minggu mulai Rabu.

Namun pengumuman terbaru dari bandara Dubai dan Abu Dhabi mengatakan penghentian penerbangan penumpang, termasuk penerbangan transit, akan dimulai pada pukul 23.59 malam waktu setempat (19:59 GMT) pada hari Kamis. Penerbangan evakuasi dan layanan kargo terus berlanjut.

Maskapai penerbangan besar seperti Emirates dan Etihad Airways mengatakan mereka akan menghentikan penerbangan penumpang pada hari Rabu dan untuk sementara memotong upah staf.

Penangguhan tersebut kemungkinan akan menambah tekanan ekonomi pada Dubai. 

Beberapa toko di mal di Dubai, tujuan belanja regional utama, juga ikut ditutup menjelang tenggat waktu penutupan Rabu.

"Ini adalah masalah global. Saya tidak tahu mengapa mereka tidak menutup sebelumnya," kata seorang karyawan. 

Oman, dengan 84 kasus Virus Corona, mengumumkan penangguhan semua penerbangan domestik dan internasional pada 29 Maret, kecuali operasi kargo dan penerbangan ke Musandam.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya