WHO: Sekitar 500 Orang di Korea Utara Jalani Masa Karantina Corona COVID-19

WHO mengatakan bahwa negara tertutup itu memiliki kapasitas cukup untuk menguji penyebaran Virus Corona COVID-19 di laboratorium rujukan nasional di ibu kota Pyongyang.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 08 Apr 2020, 10:25 WIB
Diterbitkan 08 Apr 2020, 10:25 WIB
Supermarket di Korea Utara
Seorang pria berbelanja di supermarket di Pyongyang, Korea Utara (12/9). Banyak produk dalam negeri terlihat di rak-rak supermarket tersebut sebagai bagian dari upaya membangun ekonominya dan meningkatkan standar hidup nasional. (AP Photo/Kin Cheung)

Liputan6.com, Pyongyang - Korea Utara merupakan satu dari segelintir negara di dunia yang tidak melaporkan kasus Virus Corona COVID-19.

Meski demikian, WHO mengatakan bahwa negara tertutup itu memiliki kapasitas cukup untuk menguji penyebaran Virus Corona jenis baru di laboratorium rujukan nasional di ibu kota Pyongyang.

"Pada 2 April, sekitar 709 orang (termasuk 11 warga asing) telah diuji COVID-19. Tidak ada laporan Virus Corona baru di sana. Ada 509 orang yang kini dikarantina," ujar Dr Edwin Salvador, Perwakilan WHO untuk Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK), mengatakan dalam sebuah pesan elektronik.

"Sejak 31 Desember, 24.842 orang telah dibebaskan dari karantina, termasuk 380 orang asing," katanya, demikian dikutip dari laman Channel News Asia, Rabu (8/4/2020).

WHO telah diberitahu bahwa Korea Utara menerima primer dan probe untuk digunakan dengan tes diagnostik PCR dari sekutunya China pada Januari lalu.

WHO pun telah mengirimkan pasokan alat pelindung bagi tim medis yang membutuhkan.

Situs web WHO menunjukkan penghitungan global terbaru di hampir 1,3 juta kasus yang dilaporkan secara resmi dan 72.614 kematian di sekitar 206 negara.

Sementara itu, tidak ada nama Korea Utara, Lesotho, Tajikistan, Turkmenistan dan Yaman di daftar tersebut.

Seorang pakar hak asasi manusia PBB telah menyerukan pencabutan sanksi internasional terhadap negara-negara termasuk Korea Utara - yang diberlakukan untuk program nuklir dan misilnya.

Hal itu disampaikan untuk memastikan bahwa tidak ada populasi yang kelaparan selama pandemi di negara tersebut.

WHO yang berbasis di Jenewa mengatakan pada Februari bahwa Korea Utara telah melaporkan memeriksa hampir 7.300 pelancong selama periode enam minggu hingga 9 Februari 2020. Kementerian kesehatan mengatakan 141 pelancong dengan demam telah dites negatif untuk Virus Corona baru, katanya.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Simak video pilihan berikut:

Bersikeras Bebas Corona COVID-19

Kim Jong-un Kembali Tinjau Pabrik Kentang di Samjiyon
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un saat meninjau kabupaten Samjiyon County di Provinsi Ryanggang yang berbatasan dengan China, (4/4). (AFP Photo/KCNA VIA KNS)

Seorang pejabat kesehatan senior di Pyongyang bersikeras mengatakan bahwa Korea Utara masih bebas dari Virus Corona COVID-19.

Meskipun, skeptisisme terus meningkat lantaran hampir seluruh negara di dunia sedang berjuang melawan penyakit tersebut.

Dilaporkan oleh Channel News Asia, Korea Utara yang sudah terisolasi, telah dengan cepat menutup perbatasannya setelah virus pertama kali terdeteksi di negara tetangganya, China pada Januari dan memberlakukan tindakan pengamanan yang ketat.

Pak Myong Su, direktur departemen anti-epidemi Markas Besar Darurat Anti-epidemi Darurat Utara, menegaskan bahwa upaya tersebut telah sepenuhnya berhasil.

"Sejauh ini tidak ada satu orang pun yang terinfeksi Virus Corona baru di negara kami," kata Pak.

"Kami telah melakukan tindakan preventif dan ilmiah seperti inspeksi dan karantina untuk semua personel yang memasuki negara kami dan sepenuhnya mendisinfeksi semua barang, serta menutup perbatasan dan memblokir jalur laut dan udara," tambahnya lagi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya