AS Kucurkan Rp 36 Miliar untuk Bantu Indonesia Lawan Virus Corona COVID-19

Bantuan itu sebagai bagian dari upaya global AS memerangi penyebaran Virus Corona COVID-19.

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 10 Apr 2020, 17:17 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2020, 17:16 WIB
Heather Variava, Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) Kedutaan Besar Amerika Serikat.
Heather Variava, Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) Kedutaan Besar Amerika Serikat. (Liputan6.com/ Benedikta Miranti T.V)

Liputan6.com, Jakarta Amerika Serikat (AS) melalui Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) akan memberikan bantuan darurat senilai US$ 2,3 juta atau sekitar Rp 36 miliar untuk Indonesia. Bantuan itu sebagai bagian dari upaya global AS memerangi penyebaran Virus Corona COVID-19. 

Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) Kedutaan Besar Amerika Serikat Heather Variava mengatakan, Pemerintah AS melalui bantuan darurat ini akan mendukung upaya Kementerian Kesehatan, Kantor Staf Presiden (KSP), dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Republik Indonesia melawan Virus Corona jenis baru.

"Selama lebih dari 50 tahun, kami telah bermitra dengan Pemerintah Indonesia melalui USAID dan U.S. Centers for Disease Control and Prevention untuk permasalahan kesehatan mendesak, termasuk penyakit menular," kata Variava dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Jumat (10/4/2020).

"Saat Pemerintah Indonesia bergabung dalam perang global melawan pandemi COVID-19, kami berkomitmen untuk memberikan tambahan dana darurat yang akan mendukung upaya pencegahan, deteksi, dan respons yang dilakukan Pemerintah Indonesia," imbuhnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Dana Cadangan Darurat USAID

AS Setop Perjalanan dari Eropa
Foto 11 Maret 2020, Gedung Putih di Washington DC, Amerika Serikat (AS). Presiden AS Donald Trump pada Rabu (11/3) mengatakan negaranya akan menangguhkan semua perjalanan dari negara-negara Eropa, kecuali Inggris, selama 30 hari dalam upaya memerangi virus corona Covid-19. (Xinhua/Liu Jie)

Pemerintah AS memberikan dana bantuan ini dari Dana Cadangan Darurat USAID untuk Penyakit Menular melalui lembaga dan program multilateral yang dipimpin mitra pelaksana USAID di masing-masing negara.

Bantuan untuk respons COVID-19 Indonesia ini akan segera digunakan untuk memperkuat kapasitas laboratorium, mempercepat pengujian, dan meningkatkan pelacakan penyakit di tingkat komunitas. Bantuan ini juga akan menunjang komunikasi risiko untuk memberikan informasi yang dapat diandalkan dan terverifikasi kepada publik agar semua orang mendapatkan informasi tentang cara melindungi diri sendiri dan orang lain.

"Indonesia siap bekerja sama dan berkolaborasi dengan negara-negara lain untuk mencegah penyebaran COVID-19, termasuk dengan Pemerintah AS yang mendukung kami menangani pandemi COVID-19," kata Acep Somantri, Kepala Biro Kerja Sama Luar Negeri, Kementerian Kesehatan, Republik Indonesia.

Bantuan AS untuk COVID-19 di Indonesia menunjukkan hubungan kerja sama Kemitraan Strategis AS-Indonesia. Pemerintah AS berkomitmen untuk bekerja bahu membahu dengan negara-negara mitra, termasuk Indonesia, dalam memerangi pandemi mematikan untuk memastikan ketahanan kesehatan bagi semua orang.

Selama beberapa dekade, Amerika Serikat telah menjadi penyedia bantuan bilateral terbesar di dunia untuk kesehatan masyarakat. Sejak 2009, pembayar pajak Amerika menyediakan lebih dari 100 miliar dolar untuk bantuan kesehatan dan hampir US$ 70 miliar untuk bantuan kemanusiaan di tingkat global.

Bantuan ini merupakan bagian dari kontribusi kepada beberapa mitra multilateral penting, yang meliputi:

 

Mitra Multilateral

Heather Variava, Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) Kedutaan Besar Amerika Serikat.
Heather Variava, Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) Kedutaan Besar Amerika Serikat. (Liputan6.com/ Benedikta Miranti T.V)

● Kontribusi AS melalui WHO pada tahun 2019, yang melebihi 400 juta dolar, hampir dua kali lipat dari negara anggota lain yang memberikan kontribusi terbesar kedua.

● Dukungan AS melalui Komisi Tinggi PBB Untuk Urusan Pengungsi (UNHCR) senilai hampir 1,7 miliar dolar pada tahun 2019. Dukungan ini akan menjadi sangat penting ke depan karena kelompok pengungsi yang secara khusus lebih rentan terhadap pandemi COVID-19.

● Kontribusi AS melalui Badan PBB untuk Anak-anak (UNICEF) pada tahun 2019 berjumlah lebih dari 700 juta dolar. Kegiatan yang bisa menyelamatkan jiwa yang telah dilakukan UNICEF selama bertahun-tahun - seperti kampanye imunisasi dan pelatihan serta bantuan kesehatan dan sanitasi - akan menyelamatkan jiwa saat kita melawan patogen berbahaya ini.

Karena ancaman penyakit menular di suatu tempat dapat menjadi ancaman di mana pun di dunia, Amerika Serikat menyerukan donor-donor lain untuk turut berkontribusi dalam upaya global memerangi COVID-19.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya