Berdebat dengan Reporter Asal China, Donald Trump Akhiri Konferensi Pers Tiba-Tiba

Setelah berdebat lewat pertanyaan dari reporter Gedung Putih, Presiden Trump justru mengakhiri konferensi pers tersebut.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 13 Mei 2020, 12:49 WIB
Diterbitkan 13 Mei 2020, 12:49 WIB
Presiden AS Donald Trump dalam briefing melawan Virus Corona (COVID-19) di Gedung Putih.
Presiden AS Donald Trump dalam briefing melawan Virus Corona (COVID-19) di Gedung Putih. Dok: Gedung Putih

Liputan6.com, Washington D.C - Presiden Amerika Serikat Donald Trump, tiba-tiba mengakhiri konferensi persnya pada hari Senin kemarin setelah berdebat dengan seorang jurnalis keturunan Asia, di mana Trump meminta kepada reporter tersebut untuk mengajukan pertanyaannya kepada pihak China. Ia pun kemudian menolak untuk menerima pertanyaan dari reporter Gedung Putih lainnya.

Mengutip CNN, Rabu (13/5/2020), reporter tersebut adalah Weijia Jiang, koresponden Gedung Putih untuk CBS News. Ia bertanya kepada Trump mengapa ia melihat pengujian untuk mendeteksi Virus Corona COVID-19 sebagai kompetisi global, ketika lebih dari 80.000 orang Amerika telah meninggal karena penyakit tersebut.

"Mungkin itu pertanyaan yang harus Anda tanyakan ke China," kata Trump kepada Jiang, reporter yang lahir di Tiongkok dan kemudian berimigrasi ke Amerika Serikat ketika ia berusia dua tahun.

"Jangan tanya aku. Tanyakan China tentang pertanyaan itu, oke?"

Trump berusaha untuk melanjutkan sesi tanya jawab dengan memanggil reporter lainnya yaitu Kaitlan Collins, koresponden Gedung Putih untuk CNN, tetapi Jiang menyela dengan pertanyaan lanjutan.

"Mengapa Anda mengatakan itu kepada saya secara khusus?" tanya Jiang, yang tampak terkejut oleh respons Trump.

"Aku memberitahumu," jawab Trump.

"Aku tidak mengatakannya secara khusus kepada siapa pun. Aku mengatakannya kepada siapa pun yang mengajukan pertanyaan jahat."

"Itu bukan pertanyaan jahat," kata Jiang.

Trump kemudian mengalihkan perhatiannya lagi untuk menjawab pertanyaan dari reporter lain.

Collins, yang telah membiarkan Jiang mengajukan pertanyaan lanjutan kepada Trump pun kemudian mendekati mikrofon.

"Aku punya dua pertanyaan," kata Collins.

"Tidak, tidak apa-apa," jawab Trump.

"Tapi Anda menunjuk saya," kata Collins. "Saya punya dua pertanyaan, Pak Presiden. Anda memanggil saya."

"Ya," kata Trump. "Dan kamu tidak menanggapi, dan sekarang aku memanggil wanita muda di belakang."

"Saya hanya ingin membiarkan rekan saya selesai," jelas Collins. "Tapi bisakah aku bertanya padamu?"

Trump kemudian mengakhiri konferensi pers.

"Hadirin sekalian, terima kasih banyak," katanya sebelum meninggalkan lokasi konferensi pers.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

Pernyataan Trump Bersifat Rasis

Presiden AS Donald Trump bersama Dr. Anthony Fauci dan Dr. Deborah Birx yang menjadi penasihat Gedung Putih melawan Virus Corona (COVID-19)
Presiden AS Donald Trump bersama Dr. Anthony Fauci dan Dr. Deborah Birx yang menjadi penasihat Gedung Putih melawan Virus Corona (COVID-19). Dok: Gedung Putih

Aksi dari Presiden tersebut sangat dikritik atas perilaku yang ditampilkan.

"Sangat jelek, akhir yang buruk untuk penampilan satu jam oleh Presiden di Rose Garden," kata Wolf Blitzer dari CNN.

Senator Vermont Bernie Sanders menyebut perdebatan itu "sangat menyedihkan" dan menulis di Twitternya bahwa Trump "adalah seorang pengecut yang menjatuhkan orang lain untuk membuat dirinya merasa kuat."

Beberapa kritik mengatakan bahwa pernyataan Trump terhadap Jiang bersifat rasis.

Ini bukan pertama kalinya Jiang dihadapkan dengan pernyataan rasis di Gedung Putih.

Jiang sebelumnya pernah menulis di Twitter pada bulan Maret bahwa seorang pejabat Gedung Putih, yang tidak dia sebutkan, menyebut Virus Corona baru sebagai "Kung-flu" di wajahnya.

Pengkritik lain justru menyerukan bahwa perdebatan itu penuh dengan unsur seksisme.

"Tidak profesional bahwa seorang Presiden selalu terungkap paling jelas ketika dia berinteraksi dengan wartawan wanita," tulis Olivia Nuzzi, koresponden Washington untuk majalah New York di akun Twitternya.

Seorang juru bicara CNN menolak untuk berkomentar terkait dengan hal ini, sedangkan seorang juru bicara CBS News tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya