Promosi Berujung Kasus Penipuan, Pemilik Restoran di Thailand Dibui 1.446 Tahun

Dua pemilik restoran seafood di Thailand dijatuhkan hukuman hingga 1.446 tahun penjara, karena kasus penipuan pada ratusan pelanggan mereka.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 11 Jun 2020, 19:25 WIB
Diterbitkan 11 Jun 2020, 19:25 WIB
Restoran
Ilustrasi restoran (iStockphoto)​

Liputan6.com, Jakarta - Restoran seafood di Thailand, Laemgate meluncurkan promosi makanan pay-in-advance online pada 2019 lalu. Ada 20.000 orang yang membeli voucher senilai 50 juta baht Thailand (sekitar Rp 22,7 miliar) itu.

Namun, perusahaan kemudian mengatakan tidak dapat memenuhi permintaan dan malah menutup restorannya. Pemilik restoran, Apichart Bowornbancharak dan Prapassorn Bowornbancha lalu ditangkap aparat setelah keluhan dari ratusan orang yang membeli voucher promosi itu.

Pada Rabu 10 Juni, kedua pemilik restoran seafood tersebut dinyatakan bersalah atas 723 dakwaan dan masing-masing dihukum 1.446 tahun penjara. Kemudian, karena mengaku bersalah hukuman mereka dipotong setengah hingga 723 tahun masing-masing.

Laemgate Infinite, yang merupakan perusahaan mereka, juga didenda 1,8 juta baht (sekitar Rp 819 juta), dan pemilik bersama perusahaan diperintahkan untuk mengembalikan 2,5 juta baht (Rp 1,1 miliar) sebagai ganti rugi.

Di Thailand, tidak jarang bagi mereka yang dinyatakan bersalah melakukan penipuan dijatuhi hukuman jangka panjang, karena banyaknya pengaduan yang diterima.

Pengadilan Thailand sempat menjatuhkan hukuman penjara selama lebih dari 13.000 tahun kepada pelaku penipuan pada 2017, seperti dikutip dari BBC, Kamis (11/6/2020).

Saksikan Video Berikut Ini:

Voucher Makanan yang Berujung Keluhan

Ilustrasi Restoran
Ilustrasi restoran (dok. Pixabay.com/neshom/Putu Elmira)

Tahun lalu, restoran seafood Laemgate mulai menjual berbagai voucher makanan yang mengharuskan pelanggan membayar di muka. Dengan harga 880 baht (sekitar Rp 400.000), suatu kesepakatan menawarkan makanan laut untuk 10 orang, yang jauh lebih murah dari harga biasanya.

Menurut Thai PBS, awalnya mereka yang membeli voucher dapat mengklaim makanan mereka di restoran, namun karena antrean yang panjang, pelanggan harus menunggu hingga beberapa bulan.

Tetapi perusahaan - Laemgate Infinite mengumumkan penutupannya pada Maret 2020, dan mengklaim bahwa mereka tidak dapat memperoleh cukup makanan laut untuk memenuhi permintaan.

Perusahaan tersebut, menurut Thai PBS, sempat menawarkan pengembalian uang pada pelanggan yang telah membeli voucher.

Sekitar 375 dari 818 pelanggan mendapatkan kembali uang mereka, namun ratusan lainnya kemudian mengajukan pengaduan terhadap perusahaan dan pemilik bersama atas penipuan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya