Terjadi Lagi, Jurnalis Liput Lokasi Wabah Corona COVID-19 di Wuhan Ditangkap

China kembali menangkap jurnalis yang dituduh membuat "gaduh". Wartawan perempuan ini ditangkap akibat laporannya di lokasi wabah Virus Corona COVID-19 di Wuhan.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 26 Jun 2020, 13:57 WIB
Diterbitkan 26 Jun 2020, 13:57 WIB
Petugas Medis Tangani Pasien Virus Corona di Ruang ICU RS Wuhan
Han Yi (belakang), petugas medis dari Provinsi Jiangsu, bekerja di sebuah bangsal ICU Rumah Sakit Pertama Kota Wuhan di Wuhan, 22 Februari 2020. Tenaga medis dari seluruh China telah mengerahkan upaya terbaik mereka untuk mengobati para pasien COVID-19 di rumah sakit itu. (Xinhua/Xiao Yijiu)

Liputan6.com, Beijing - Citizen journalist atau jurnalis warga bernama Zhang Zan (37) ditangkap.

Perempuan mantan pengacara yang melaporkan wabah Virus Corona COVID-19 dari China tengah itu resmi ditangkap atas tuduhan gangguan publik di Shanghai. Hal itu telah dikonfirmasi oleh ayahnya.

Pihak keluarga diberitahu pada hari Jumat lalu tentang penangkapan Zhang Zhan karena dituduh "mmeicu pertengkaran dan memprovokasi masalah", tuduhan yang sering digunakan oleh pihak berwenang untuk menahan para pembangkang di Tiongkok.

Penangkapan itu disetujui oleh jaksa penuntut di Distrik Pudong Shanghai.

Ini adalah kasus kesekian kalinya saat pemerintah komunis China menangkap jurnalis yang meliput buruknya kondisi di Wuhan yang menjadi episentrum Virus Corona (COVID-19).

Dilaporkan South China Morning Post, Jumat (26/6/2020), Zhang Zan berangkat ke Wuhan pada awal Februari lalu ketika kasus Virus Corona COVID-19 mulai merebak.

Ia menyiarkan liputannya di media sosial, termasuk platform yang diblokir di China seperti Twitter dan YouTube.

Laporan Zhang Zan juga bernada kritis atas respons pihak berwajib terhadap pandemi di Wuhan, serta berkata tindakan pemerintah di Wuhan melanggar HAM. Ia juga mempertanyakan aksi penyensoran di media massa.

Ayah Zhang Zan pesimistis apakah aksi putrinya bisa membuat perubahan. Selain itu, ia mengaku tidak punya koneksi untuk membebaskan sang anak.

"Saya sangat khawatir tentang kesehatannya dan kondisi detensi, dan ibunya sangat bersedih," ujar ayah Zhang Zhan, pria berusia 63 tahun yang enggan memberitahu namanya.

"Kami tidak punya koneksi atau uang untuk membebaskannya. Kami benar-benar dalam situasi yang tidak berdaya," jelasnya.

Saksikan Juga Video Ini:

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

3 Jurnalis Lain Ditahan Akibat Liputan Corona

Petugas Medis Tangani Pasien Virus Corona di Ruang ICU RS Wuhan
Petugas medis dari Provinsi Jiangsu bekerja di sebuah bangsal ICU Rumah Sakit Pertama Kota Wuhan di Wuhan, Provinsi Hubei, 22 Februari 2020. Para tenaga medis dari seluruh China telah mengerahkan upaya terbaik mereka untuk mengobati para pasien COVID-19 di rumah sakit tersebut. (Xinhua/Xiao Yijiu)

Sebelumnya sudah ada tiga jurnalis warga lainnya yang menghilang akibat meliput kasus di Wuhan.

Pertama, ada Li Zehua (Kcriss Li) yang diciduk akibat liputannya di Wuhan. Li mulai muncul lagi ada April lalu setelah menghilang selama dua bulan.

Ia mengaku ditahan di fasilitas isolasi dan mendapat perlakuan baik dari aparat.

Selanjutnya ada mantan pengacara HAM Chen Qiushi serta vlogger Fang Bin. Lokasi mereka masih tak diketahui.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya