Bangkitkan Industri Seni Terdampak COVID-19, Inggris Investasi Hampir Rp 28,9 T

Inggris akan menginvestasikan hampir Rp 28,9 triliun untuk berbagai institusi kebudayaan dan kesenian di negaranya yang terdampak pandemi Virus Corona COVID-19.

oleh Natasha Khairunisa AmaniLiputan6.com diperbarui 07 Jul 2020, 17:37 WIB
Diterbitkan 07 Jul 2020, 17:37 WIB
Perdana menteri baru Inggris Boris Johnson (AFP Photo)
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson (AFP Photo)

Liputan6.com, London- Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan bahwa negaranya akan menginvestasikan hampir US$2 miliar atau Rp 28,9 triliun ke berbagai institusi kebudayaan dan kesenian.

Investasi itu dilakukan untuk membantu sektor yang terdampak akibat pandemi Virus Corona COVID-19 dan karantina wilayah.

Karena pandemi Virus Corona yang melanda Inggris, fasilitas pertunjukan seni seperti teater, gedung opera dan perusahaan balet dilaporkan tidak menyelenggarakan pertunjukkan selama berbulan-bulan.

Aturan kesehatan diketahui masih belum mengizinkan pertunjukkan di gedung teater atau konser, meskipun museum dan bioskop di Inggris sudah bisa buka kembali dengan memberlakukan jaga jarak mulai 4 Juli. 

Perizinan yang masih belum dikeluarkan itu menyebabkan krisis di sebagian besar sektor tersebut, yang selama ini cukup aktif dalam meminta bantuan pemerintah, demikian seperti dikutip dari VOA Indonesia, Selasa (7/7/2020). 

Saksikan Video Berikut Ini:

Investasi Terbesar Dalam Sektor Kebudayaan

Pemandangan Sepi Kota London Imbas COVID-19
Pemandangan Jembatan Westminster dan London Eye di London, Inggris (18/3/2020). PM Inggris Boris Johnson mengatakan seluruh sekolah akan ditutup mulai Jumat (20/3) setelah otoritas kesehatan mengonfirmasi total 2.626 kasus infeksi COVID-19 dan 104 kematian. (Xinhua/Tim Ireland)

Dalam sebuah pernyataan, PM Boris Johnson menyampaikan bahwa "Dana ini akan membantu melestarikan sektor itu bagi generasi masa depan, memastikan agar kelompok-kelompok seni dan tempat-tempat pertunjukkan di seluruh Inggris bisa bertahan dan menyokong staf mereka sementara pintu dan panggung mereka ditutup."

Investasi sebesar $1,96 miliar itu merupakan investasi yang terbesar dalam sektor kebudayaan Inggris, menurut pemerintah negara tersebut. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya