Viral Fotonya Berbikini di Balik APD, Perawat Bangsal COVID-19 Jadi Presenter Cuaca

Sempat viral karena gunakan bikini di balik APD yang transparan, kini perawat Rusia itu menjadi seorang pembawa berita cuaca.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Jul 2020, 18:00 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2020, 18:00 WIB
Nike Produksi APD dari Material Pembuatan Sepatu dan Pakaian
Menggunakan kembali material sisa sepatu dan pakaian, Nike produksi pelindung wajah (Foto: Nike)

Liputan6.com, Moskow - Perawat Rusia yang sempat bikin heboh, karena mengenakan bikini di balik alat pelindung diri (APD) transparan di bangsal perawatan Virus Corona COVID-19 kini menjadi presenter cuaca di televisi.

Perawat berusia 23 tahun yang menjadi viral karena menggunakan APD transparan ketika memberikan perawatan kepada pasiennya. Nadia Zhukova mengaku bahwa dirinya kepanasan saat mengenakan pelindung tersebut.

Awalnya dia mendapat sanksi dari pihak rumah sakit, namun hukuman tersebut akhirnya dicabut karena protes dari masyarakat.

Saat ini Nadia bekerja sebagai presenter di salah satu TV di selatan Moskow, namun ia tidak meninggalkan profesinya sebagai perawat. Demikian seperti dikutip dari Daily Mail, Jumat (25/7/2020). 

Saksikan Juga Video Ini:

Ingin Jadi Dokter

ilustrasi dokter
ilustrasi dokter (Foto: Shutterstock)

Nadia juga saat ini bekerja sebagai perawat demi menggapai cita-citanya untuk menjadi dokter. 

Tak hanya menjadi presenter cuaca, Nadia juga sempat ditawari jadi model baju olahraga. Kendati demikian ia tetap bersikeras ingin melanjutkan karirnya di dunia medis.

Tentang peran TV barunya di Vesti Tula, dia berkata: 'Ini adalah hal besar bagi saya. Terima kasih telah mengizinkan saya mencoba.'

"Orang tua saya akan menonton, pada malam hari, setelah bekerja," katanya lagi.

Pada Mei, Nadia awalnya dihukum karena 'tidak mematuhi persyaratan perihal penggunaan pakaian medis'. Tetapi gubernur daerah Tula, Alexey Dyumin, sekutu dekat dan mantan pengawal Putin, sangat mendukungnya dan hukumannya pun dibatalkan.

Nadia mengaku kaget ketika teman-teman menunjukkan kepadanya bagaimana gambar-gambar APD transparan yang dikenakannya tersebar di seluruh dunia.

“Saya pikir itu hanya akan menjadi pokok pembicaraan di kota saya, dan itu saja. Ternyata - tidak," katanya.

Dia kesal tentang komentar menyakitkan yang diposting tentang fotonya.

"Rekan-rekan mendukung dan saya berterima kasih banyak untuk ini," katanya. "Kalau bukan karena mereka, aku tidak tahu bagaimana aku akan berurusan dengan itu semua (hate comment)."

Dukungan dari Gubernur Dyumin 'sangat menyenangkan', katanya.

'Setelah kata-kata dukungannya, saya merasa jauh lebih tenang .... Saya tidak punya pacar, tetapi teman-teman mendukung saya sebanyak mungkin.'

Untuk masa depan, dia bertekad untuk tidak terganggu oleh karir yang cemerlang dari TV atau dunia model.

"Saya ingin melanjutkan studi dan menjadi dokter," katanya. "Aku tidak takut terinfeksi."

Perawat Nadia saat ini masih bekerja di bagian penanganan COVID-19 di negaranya.

"Terlepas dari semua kehilangan, stres, kurang tidur yang konstan - kita akan menang, saya yakin," kata Nadia.

"Yang utama adalah menjaga sikap positif."

Dokter memihak Nadia saat itu dan mengatakan ada kekurangan peralatan yang diperlukan. "Kami tidak punya apa-apa untuk dipakai," kata seorang petugas medis kepada Komsomolskaya Pravda.

'Tidak ada cukup baju pelindung diri, yang menurut aturan kita harus pakai di bawah gaun pelindung kita .... Percayalah, kita tidak akan telanjang jika diberikan satu set lengkap."

Reporter: Yohana Belinda

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya