Liputan6.com, Jakarta- Bandara-bandara di Jerman tengah bersiap untuk menggelar pengujian Virus Corona COVID-19 secara wajib dan gratis bagi para penumpang yang tiba di negara tersebut. Pada 29 Juli, persiapan untuk tes massal Corona COVID-19 telah dilakukan di Bandara Tegel, Berlin.
Dua ruangan untuk tes massal tersebut telah dipersiapkan, kata juru bicara Bandara tersebut, Sabine Deckwerth, seperti dikutip dari Channel News Asia, Kamis (30/7/2020).
Baca Juga
Selain itu, ada juga ruangan dengan ukuran lebih besar lainnya yang sedang dalam persiapan, yang menandai bahwa pihak berwenang setempat akan mengadakan pengujian secara tetap dalam jangka waktu yang panjang.
Advertisement
Deckwerth, mengatakan, "Ruangan-ruangan ini tentu saja agak kecil, seperti yang Anda lihat."
"Itulah sebabnya Terminal D besar di Tegel sedang dipersiapkan untuk menjadi lokasi pengujian yang lebih besar," jelas Deckwerth.
Meningkatnya jumlah infeksi Virus Corona di wilayah Eropa telah menghalangi harapan maskapai-maskapai penerbangan dan tujuan wisata seperti Spanyol, untuk kembali aktif setelah pemberlakuan lockdown selama berbulan-bulan.
Bandara lainnya, seperti Frankfurt, yang merupakan bandara tersibuk di Jerman, telah menawarkan tes untuk Virus Corona dalam beberapa pekan terakhir, namun sekarang persiapan dilakukan di sebagian besar bandara di seluruh negeri untuk pengujian penumpang yang datang dari negara-negara yang dianggap berisiko tinggi.
Tes massal untuk Corona COVID-19 itu akan resmi dimulai di bandara-bandara Jerman pada pekan depan.
Saksikan Video Berikut Ini:
Jumlah Kasus Infeksi yang Kian Bertambah
Pada 28 Juli, pejabat kesehatan publik tertinggi Jerman menyampaikan tegurannya terhada publik karena kurangnya disiplin dalam mematuhi praktik social distancing dan penggunaan masker.
Jumlah kasus baru setiap harinya di Jerman dilaporkan bertambah hampir dua kali lipat pada hari Selasa 28 menjadi 633, dan 684 bertambahkan pada hari Rabu, memberikan total sekitar 207.000 dengan lebih dari 9.100 kematian.
Menteri Penelitian Jerman, Anja Karliczek juga sudah memperingatkan masyarakat untuk tidak mengharapkan vaksin yang dapat digunakan dalam skala luas sebelum pertengahan tahun depan.
Advertisement