Liputan6.com, Victoria - Perdana Menteri Scott Morrison menyatakan, Australia akan mengumumkan adanya pembayaran cuti pandemi untuk pekerja yang kehabisan cuti sakit, tetapi perlu dikarantina karena mereka telah diarahkan untuk tinggal di rumah akibat Virus Corona COVID-19.
Baca Juga
Advertisement
Pengumuman itu muncul ketika negara itu menangani gelombang kedua Virus Corona baru, dan negara bagian terpadat kedua, Victoria, menutup toko-toko, membatasi proyek-proyek konstruksi dan membatasi kegiatan manufaktur untuk memperlambat penyebaran COVID-19.
Dikutip dari laman Channel News Asia, Selasa (4/8/2020) pembayaran uang cuti pandemi ini sekitar 1.500 dolar Australia atau setara Rp 15,6 juta selama dua minggu.
Menurut ABC News, pembayaran akan tersedia untuk pekerja di Victoria, Australia yang perlu mengisolasi diri selama 14 hari tetapi tidak memiliki cuti sakit dan pemasukan.
Pembayaran cuti ini terkait dengan keadaan di Victoria, Australia tetapi juga dapat meluas ke negara bagian dan teritori lain jika situasi serupa terjadi di sana.
Jika diperlukan, pekerja akan dapat mengajukan pembayaran beberapa kali.
Simak video pilihan berikut:
Kondisi Melbourne
Kota terbesar kedua di Australia, Melbourne mengumumkan pembatasan baru untuk industri pada sebagai bagian dari penguncian enam minggu yang diperkirakan akan mempengaruhi 250.000 pekerja.
Sementara itu, teritori lain di Australia selama berminggu-minggu melaporkan nol atau sejumlah kecil kasus sambil melonggarkan pembatasan. Namun, mereka telah melarang pengunjung dari Victoria dan Sydney
Australia telah mencatat 18.361 kasus Virus Corona dan 221 kematian sejauh ini.
Advertisement