Kekerasan Polisi AS pada Warga Kulit Hitam Kembali Terjadi, Korban Terluka Tembak

Polisi AS melakukan aksi penembakan terhadap warga kulit hitam sehingga menimbulkan adanya aksi demonstrasi.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 24 Agu 2020, 15:36 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2020, 15:36 WIB
Tembak Senjata Api
Ilustrasi Foto Penembakan (iStockphoto)

Liputan6.com, Milwaukee - Seorang pria kulit hitam dirawat di rumah sakit dalam kondisi serius pada Minggu 23 Agustus malam, setelah polisi di negara bagian Wisconsin, Amerika Serikat menembaknya beberapa kali. Usai penembakan, kerumunan orang berkumpul dan berdemonstrasi di tempat kejadian.

Penembakan itu terjadi sekitar pukul 17.00 waktu setempat di kota Kenosha saat petugas menanggapi "insiden rumah tangga". 

Korban pun segera dibawa ke rumah sakit oleh polisi, menurut pernyataan yang dikeluarkan departemen kepolisian Kenosha, seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Senin (24/8/2020).

Tidak ada penjelasan yang diberikan polisi tentang apa yang menyebabkan penembakan itu. Kasus akan diselidiki Departemen Kehakiman Wisconsin, menurut keterangan polisi setempat.

Sebuah video yang beredar di media sosial dan dikutip pers AS menunjukkan pria itu berjalan menuju sebuah mobil diikuti dua petugas dan salah satunya menembak saat korban membuka pintu mobil.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Picu Demonstrasi

FOTO: Kematian George Floyd Picu Kemarahan Warga Dunia
Demonstan berkumpul untuk mengecam kematian George Floyd di Paris, Prancis, Selasa (2/6/2020). Kematian pria kulit hitam George Floyd saat ditangkap oleh polisi Amerika Serikat memicu kemarahan di sejumlah negara. (AP Photo/Michel Euler, File)

Beberapa kebakaran terjadi di tempat kejadian oleh kerumunan lebih dari 60 orang yang berkumpul untuk memprotes insiden tersebut, menurut berbagai laporan media AS.

Beberapa waktu lalu, protes yang menggegerkan dunia juga terjadi di Amerika Serikat terhadap kebrutalan polisi dan rasisme sejak kematian George Floyd, seorang pria Afrika-Amerika berusia 46 tahun pada 25 Mei, setelah seorang petugas polisi kulit putih berlutut di lehernya selama hampir sembilan menit.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya