Singapore Airlines Niat Buka Penerbangan Tanpa Tujuan, Dongkrak Bisnis Saat COVID-19

Singapore Airlines (SIA) berencana untuk meluncurkan penerbangan tanpa tujuan dalam upaya untuk meningkatkan bisnisnya yang terpuruk akibat pandemi COVID-19.

oleh Hariz Barak diperbarui 12 Sep 2020, 21:01 WIB
Diterbitkan 12 Sep 2020, 21:01 WIB
Singapore Airlines
Singapore Airlines mengoperasikan pesawat Airbus A350-900ULR (Ultra Long Range) terbaru untuk penerbangan terpanjang. (dok. Singapore Airlines/Dinny Mutiah)

Liputan6.com, Singapura - Maskapai Singapura, Singapore Airlines (SIA) berencana untuk meluncurkan penerbangan tanpa tujuan yang akan berangkat dari dan mendarat di Bandara Changi bulan depan, dalam upaya untuk meningkatkan bisnisnya yang terpukul akibat pandemi COVID-19.

Sumber mengatakan kepada surat kabar The Straits Times bahwa maskapai nasional Singapura itu sedang bekerja untuk meluncurkan opsi ini kepada calon penumpang domestik. Opsi itu dijuluki "penerbangan tanpa tujuan" dan direncanakan akan mulai dibuka pada akhir Oktober 2020, demikian seperti dikutip dari Asia One, Sabtu (12/9/2020).

Mereka mengatakan SIA juga berencana untuk menjajaki kemitraan dengan Badan Pariwisata Singapura untuk memungkinkan penumpang yang tertarik membayar sebagian untuk penerbangan tersebut dengan kredit pariwisata yang akan diberikan oleh Pemerintah.

Setiap penerbangan tanpa tujuan itu diperkirakan memakan waktu sekitar tiga jam.

Stefan Wood, direktur di perusahaan charter pesawat Singapore Air Charter, mengatakan kepada the ST bahwa dia telah mendekati SIA tentang kemungkinan mendirikan usaha patungan untuk menyediakan penerbangan tanpa tujuan menggunakan pesawat Airbus A-350 dari SIA.

Namun dia mengatakan pembicaraan terhenti baru-baru ini, dengan SIA menunjukkan minat untuk melanjutkan rencana tersebut sendiri.

Ketika ditanya oleh the ST tentang rencana untuk meluncurkan penerbangan tanpa tujuan, seorang juru bicara berkata: "SIA sedang mempertimbangkan beberapa inisiatif yang akan memungkinkan kami untuk terus melibatkan pelanggan dan anggota masyarakat."

"Kami akan membuat pengumuman pada waktu yang tepat jika kami memutuskan untuk melanjutkan rencana ini."

Beberapa maskapai penerbangan di seluruh dunia, termasuk EVA Air di Taiwan, telah membuka penerbangan tanpa tujuan dalam upaya untuk mengatasi penurunan drastis permintaan perjalanan udara karena pandemi virus corona COVID-19.

Seperti maskapai lain, SIA telah terpukul parah oleh dampak COVID-19. Grup SIA, yang juga mencakup maskapai regional SilkAir dan maskapai hemat Scoot, mengumumkan pada hari Kamis 10 September bahwa mereka akan memangkas sekitar 4.300 posisi, dengan perkiraan 2.400 staf diperkirakan akan terpengaruh setelah memperhitungkan langkah-langkah sebelumnya seperti pembekuan perekrutan.

Simak video pilihan berikut:

Berpengalaman

Singapore Airlines
Singapore Airlines/Youtube Singapore Airlines.

SIA telah berpengalaman mengoperasikan penerbangan tanpa tujuan sebelumnya, untuk prakarsa amal pada tahun 2015 dengan mengirimkan lebih dari 300 penerima manfaat dari Community Chest, seperti anak-anak dengan kebutuhan khusus dan lansia yang kurang beruntung.

Sementara SIA tidak memberikan rincian apapun tentang penerbangan tanpa tujuan baru-baru ini, Stefan Wood mengatakan dia telah membayangkan paket bundel untuk penerbangan tanpa tujuan tersebut.

Ini termasuk kemitraan dengan hotel untuk menawarkan staycation, voucher belanja di Bandara Jewel Changi dan layanan limusin untuk mengangkut pelanggan berkeliling.

Dia yakin akan ada permintaan untuk penerbangan semacam itu di Singapura jika pada akhirnya diluncurkan.

Sebuah survei terhadap 308 orang yang dilakukan perusahaannya menemukan 75 persen bersedia membayar penerbangan tanpa tujaun tersebut.

Harga paling populer yang bersedia dibayar oleh responden untuk kursi kelas ekonomi adalah SG$ 288, dengan 45 persen responden mengatakan mereka bersedia melakukannya. Sementara itu, 40 persen mengatakan mereka bersedia membayar SG$ 588 untuk kursi kelas bisnis.

Enam puluh persen responden mengatakan mereka lebih suka penerbangan berlangsung selama dua jam.

Wood berkata: "Saat perjalanan dibuka, hal baru (penerbangan tanpa tujuan) pasti akan kurang diminati."

"Namun, jika digabungkan dengan staycation, limo, dan pengalaman berbelanja di bandara, orang-orang akan tertarik."

Dia menambahkan bahwa perusahaannya akan membatalkan rencana untuk meluncurkan penerbangan tanpa tujuan dengan pesawat komersial di Singapura jika SIA berhasil memperkenalkan penawarannya.

"Bagi saya, ini tentang ekonomi Singapura dan memompa sejumlah uang kembali ke sektor ini," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya