Liputan6.com, Massachusetts - Anggota Komite Sekolah, John Oliveira (54) asal Massachusetts memasang pagar listrik di sekitar papan kampanye Donald Trump setelah pencurian berulang kali. Oliveira, yang seorang veteran Angkatan Laut penyandang disabilitas mulai memasang papan kampane tersebut di halamannya sekitar akhir Mei dan sekitar dua bulan kemudian papan itu hilang untuk pertama kalinya.
Mengutip heraldnews.com, Selasa (22/9/2020), ia mengakui pagar berlistrik tersebut memang berbahaya dan mengatakan tetangganya mungkin akan mengeluh, tetapi dia melakukannya untuk menghentian aksi pencurian papan kampanye Donald Trump tersebut. "Sudah dua minggu papan ini tidak disentuh, sejak pagar listrik dipasang," ujarnya.
Pagar berwarna kuning dan hitam itu memiliki tinggi sekitar 1 meter dan dibentuk segitiga. Oliveira juga mengatakan, pada pagar bertenaga surya dan dialiri arus listrik itu ia tempelkan tiga tanda kecil bertuliskan, "Awas Pagar Listrik," dalam bahasa Inggris, Spanyol dan Prancis.
Advertisement
"Saya membela properti saya dan hak saya dalam kebebasan berbicara," katanya. Ia menambahkan bahwa ada juga tanda "Vote New Bedford" di dekat papan kampanye Donald Trump, tetapi tidak di dalam area yang dialiri listrik.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Bukan Vandalisme
Seorang reporter bertanya kepadanya tentang mereka yang menganggap solusinya ekstrem untuk melindungi papan kampanye tersebut dengan pagar listrik kepada. "Lalu apa saran mereka? Saya memiliki hak untuk kebebasan bersuara. Itu tidak ekstrim," katanya.
Oliveira menambahkan, pencurian merupakan tindakan yang "tidak benar". Dia juga tidak akan berkeliling untuk mencuri papan kampanye Joe Biden, kandidat presiden dari Partai Demokrat.
"Saya pikir Trump berhasil menjaga Amerika tetap di jalurnya," katanya ketika ditanya tentang dukungannya untuk presiden. "Ini tentang saling menghormati, bukan tentang mengambil milik orang hanya karena Anda tidak setuju dengan suara mereka."
Oliveira menegaskan hal tersebut karena menurutnya pencurian itu ditujukan kepada Donald Trump dan bukan dia. "Ini bukan vandalisme, karena sudah berapa kali terjadi," tegasnya.
Menurut pernyataannya, ia telah kehilangan sekitar US$ 100 karena pencurian tersebut. "Ini adalah negara di mana orang-orang mengambil tanda dari halaman rumput orang lain daripada menghormati pendapat orang lain," ungkapnyaa.
Advertisement
Sudah Pernah Melapor
Papan tersebut diketahui telah dicuri empat kali sejak akhir Juli 2020. Menurut Olivier tindakan pencurian itu dilakukan di siang bolong karena saat pagi hari papan tersebut masih ada dan ketika dia pergi dan baru kembali di sore hari, papan tersebut sudah menghilang.
Tindakan pencurian yang terakhir adalah sekitar dua minggu yang lalu ketika dia pergi ke Maine selama seminggu dan dia melihat tanda itu hilang ketika dia kembali ke rumah. Saat itulah dia memutuskan bahwa dia akan mendirikan pagar listrik.
"Saya juga tidak akan memasang jika bukan karena pencurian," imbuhnya.
Sebenarnya dia pernah mengajukan dua pengaduan ke polisi New Bedford dan petugas datang ke rumahnya untuk mengambil laporan. Namun polisi New Bedford tidak menanggapi lagi email atau telepon tentang laporan Oliveira tentang vandalisme pada papan kampanye miliknya.
Reporter: Vitaloca Cindrauli Sitompul