Liputan6.com, Jakarta - Seorang dosen dan pengamat Asia Tenggara di Australian National University mengomentari cuitan pengguna Twitter yang mengatakan bahwa pemilu AS yang mempertemukan Donald Trump dan Joe Biden mirip dengan pemilihan presiden di Indonesia.
Hal ini bermula dari cuitan seorang Kepala Biro Washington untuk media Australia bernama David Lipson.
Lewat akun Twitter-nya @davidlipson ia mengatakan "Saat ini terasa seperti politik Indonesia".
Advertisement
Baca Juga
Cuitan dari Lipson kemudian mendapat reaksi dari Ross Tapsell yang merupakan dosen di Australian National University (ANU). Bagi Taspell, apa yang terjadi saat ini belum bisa dibilang sama jika Donald Trump belum diangkat jadi Menteri Pertahanan jika pemilu AS dimenangkan oleh Biden.
Absolutely. But it's not truly Indonesian politics unless Trump ends up Biden's Secretary of Defense https://t.co/cVVTEtQCQ9
— Ross Tapsell (@RossTapsell) November 4, 2020
"Benar. Tapi ini belum seperti politik Indonesia yang sebenarnya. Kecuali Trump menjadi Menteri Pertahanan Biden," tulis @RossTapsell.
Hingga saat ini, berdasarkan hasil survei dari AP posisi Joe Biden berada di atas angin dengan jumlah electoral collage 264 -- hampir menyentuh 270 apabila ia membuat peta Nevada menjadi biru pekat.
Posisi menjanjikan ini dicapai oleh Biden setelah memenangkan negara bagian Wisconsin dan Michigan.
Sementara itu, Donald Trump masih mengumpulkan 214 electoral collage dengan posisi unggul sementara di 4 negara bagian sisa versi AP pada pemilu AS.
Yaitu, Pennsylvania, North Carolina, Georgia dan Alaska.
Simak video pilihan berikut ini:
Biden Butuh 6 Electoral Collage untuk Jadi Presiden
Mantan Wakil Presiden Joe Biden unggul di Pemilu Amerika Serikat (AS) 2020. Ia kini hanya butuh memenangkan satu negara bagian, yakni Nevada.Â
Nevada memiliki enam suara elektoral. Jika Biden menang, maka ia mendapatkan total 270 elektoral dari seluruh negara bagian. Saat ini, Joe Biden sudah unggul di Nevada.Â
Berdasarkan data AP, Joe Biden berhasil membalikan keadaan di Michigan dan Wisconsin yang sebelumnya dikuasai Donald Trump. Tim Trump sedang berupaya mengadakan hitung ulang (recount).Â
Masih ada beberapa negara bagian vital lain yang hasilnya belum jelas, yaitu Pennsylvania, North Carolina, dan Georgia. Sementara Trump masih unggul di empat negara bagian tersebut.Â
Beberapa media AS telah menyatakan Arizona dimenangkan oleh Joe Biden, tetapi kubu Donald Trump optimistis Arizona pada akhirnya akan dimenangkan oleh Trump setelah perhitungan lengkap selesai.Â
Tim Joe Biden sudah yakin bahwa kubu mereka akan menang di Pemilu AS 2020. Rencananya, Donald Trump akan membawa sengketa pemilu ini ke Mahkamah Agung.
Advertisement