Negara G20 Berkomitmen Mendanai Distribusi Vaksin COVID-19

Para pemimpin kelompok negara 20 ekonomi terbesar dunia atau G20 pada Minggu 22 November 2020 akan mengumumkan komitmen untuk mendanai distribusi vaksin COVID-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Nov 2020, 10:00 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2020, 10:00 WIB
Presiden Jokowi dalam pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Osaka, Jepang.
Presiden Jokowi dalam pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Osaka, Jepang. (Biro Pers Istana)

Liputan6.com, Riyadh - Para pemimpin kelompok negara 20 ekonomi terbesar dunia atau G20 pada Minggu 22 November 2020 akan mengumumkan komitmen untuk mendanai distribusi vaksin COVID-19, termasuk obat-obatan dan tes di seluruh dunia sehingga negara-negara miskin tidak tertinggal.

"Kami tidak akan menyisihkan upaya untuk memastikan akses yang terjangkau dan adil bagi semua orang, konsisten dengan komitmen anggota untuk mendorong inovasi," kata para pemimpin dalam draf pernyataan G20, yang dilihat oleh Reuters, seperti dikutip dari Antara, Minggu (22/11/2020).

"Kami mengakui peran imunisasi ekstensif sebagai barang publik global."

Para pemimpin G20 mengatakan ekonomi global mulai meningkat tetapi pemulihan tetap "tidak merata, sangat tidak pasti, dan tunduk pada risiko penurunan yang tinggi."

Mereka berjanji untuk terus menggunakan semua alat kebijakan yang tersedia selama diperlukan untuk melindungi kehidupan, pekerjaan dan pendapatan, serta mendorong bank pembangunan multilateral untuk memperkuat upaya mereka membantu negara-negara menghadapi krisis.

Uni Eropa telah menyeru 4,5 miliar dolar AS pada akhir tahun dari G20 untuk memerangi COVID-19 di negara-negara miskin.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak video pilihan berikut:


Moratorium Pembayaran Utang

20151116-Pembukaan-G20-Antalya-Summit-Turki-Jokowi--Recep-Tayyip-Erdogan-Setpres
Presiden Joko Widodo saat menghadiri pembukaan G20 Antalya Summit di Antalya Turki, Minggu,(15/11). Indonesia merupakan satu-satunya negara ASEAN yang menjadi anggota G20. (Setpres)

Berdasarkan draf tersebut, kreditor swasta juga diminta bergabung dengan moratorium pembayaran utang, yang ingin diperpanjang oleh G20 hingga pertengahan 2021 dan mungkin lebih lama, dan mendukung kerangka kerja umum untuk menangani masalah utang di luar itu.

"Ada kekurangan partisipasi dari kreditor swasta, dan kami sangat mendorong mereka untuk berpartisipasi dengan persyaratan yang sebanding ketika diminta oleh negara yang memenuhi syarat," demikian draf pernyataan pemimpin G20.

Para pemimpin juga menyadari tantangan khusus yang dihadapi oleh negara-negara di Afrika dan negara-negara berkembang kepulauan kecil, yang mencerminkan pengakuan yang semakin besar bahwa bahkan beberapa negara berpenghasilan menengah mungkin memerlukan keringanan utang sebagai akibat dari pandemi.

Ingin lebih siap menghadapi potensi pandemi berikutnya yang mungkin datang, para pemimpin G20 juga mengatakan bahwa mereka akan berkomitmen "untuk memajukan kesiapsiagaan, pencegahan, deteksi, dan tanggapan pandemi global" dan "untuk terus berbagi data serta informasi yang tepat waktu, transparan, dan terstandardisasi."

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya