Liputan6.com, London - Pemerintah Inggris memastikan vaksin COVID-19 buatan Universitas Oxford/AstraZeneca akan memiliki harga terjangkau. Berdasarkan update terkini, keampuhan vaksin AstraZeneca ini mencapai 90 persen.
Pihak Oxford turut berkata vaksin COVID-19 buatan mereka lebih mudah diangkut dan disimpan. Vaksin AstraZeneca bisa disimpan di suhu lemari es dengan kisaran 2 hingga 8 derajat celcius.
Advertisement
Baca Juga
"Vaksin dapat dengan mudah didistribusikan dengan menggunakan fasilitas medis yang ada seperti ruang operasi dokter dan apotek lokal sehingga memungkinkan vaksin ini, jika disetujui, dapat digunakan dengan sangat cepat," ujar pihak Universitas Oxford melalui keterangan resmi Kedubes Inggris, Rabu (25/11/2020).
Universitas Oxford menyebut indikasi awal menunjukan bahwa vaksin COVID-19 mereka dapat mengurangi penularan virus dari infeksi asimtomatik (tanpa gejala) yang diamati. Tidak ada laporan tentang kasus rawat inap atau kasus yang menunjukkan gejala parah pada mereka yang telah menerima vaksin.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyebut pemerintahnya sudah memesan 100 juta vaksin COVID-19 dari Oxford/AstraZeneca.
"Harga vaksin ini terjangkau, mudah digunakan dan sangat efektif," ujar Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Bahan Komposisi Vaksin Oxford/AstraZeneca
Vaksin Oxford (ChAdOx1 nCoV-19) dibuat dari virus, yang merupakan versi lemah dari virus flu biasa (adenovirus), yang telah diubah secara genetik sehingga sangat tidak mungkin virus tersebut tumbuh pada manusia.
Berdasarkan keterangan resmi Kedubes Inggris, vaksin adenovirus telah diteliti dan digunakan secara ekstensif selama beberapa dekade dan memiliki manfaat yang signifikan karena vaksin ini stabil, mudah diproduksi dan diangkut.
Relawan vaksin ini juga beraneka ragam. Ada lebih dari 24.000 relawan dari berbagai kelompok ras dan geografis melalui uji klinis di Inggris, Brasil dan Afrika Selatan, yang ditindaklanjuti sejak April.
Uji coba lebih lanjut sedang dilakukan di Amerika Serikat, Kenya, Jepang, dan India. Tim uji coba mengharapkan kurang dari 60.000 peserta pada akhir tahun.
Advertisement
Menlu Retno Minta AstraZeneca Siapkan 100 Juta Dosis Vaksin COVID-19 Khusus untuk Indonesia
Menlu Retno dan Menteri BUMN Erick Thohir telah menemui jajaran pimpinan Astra Zeneca (AZ) yang kemudian ditindaklanjuti dengan penandatanganan Letter of Intent antara AZ dan Kemenkes.
Pertemuan dengan AZ terutama digunakan untuk secara detail membahas komitmen penyediaan vaksin diluar komitmen bilateral yang telah diperoleh sebelumnya dari Sinovac dan Sinopharm/G42.
Sebelum pertemuan pada hari ini, telah dilakukan serangkaian pertemuan virtual secara intensif antara Indonesia dengan AZ.
"Sebagai informasi teman-teman, Vaksin AZ merupakan salah satu kandidat vaksin yang oleh WHO tercatat telah memasuki tahap uji klinis 3. Vaksin AZ ini menggunakan platform non-replicating viral vector," jelas Menlu Retno seperti dikutip 14 Oktober 2020.
Pertemuan dengan jajaran pimpinan AstraZeneca telah berjalan dengan baik. Indonesia telah menyampaikan permintaan penyediaan vaksin sebesar 100 juta untuk tahun 2021.
Respons Astra Zeneca
Perihal permintaan Indonesia tersebut, pihak AZ menyambut baik permintaan tersebut.
Pengiriman pertama diharapkan dapat dilakukan pada semester pertama tahun 2021 dan akan dilakukan secara bertahap.
Menurut Menlu Retno, AZ juga sangat tertarik untuk membangun kerjasama dan kolaborasi strategis jangka panjang dengan Indonesia.
Di dalam pertemuan tersebut pula, delegasi Indonesia menegaskan mengenai pentingnya faktor keamanan dan efikasi dari vaksin. Faktor-faktor ini akan menjadi bagian penting dari kerja sama vaksin Indonesia dengan AZ termasuk berbagi informasi mengenai hasil uji klinis tahap I dan II.
Pertemuan ditutup dengan penandatanganan LoI terkait dengan rencana pengadaan Vaksin COVID-19 dari Astrazeneca oleh Pemerintah Indonesia.
Advertisement