5 Vaksin Paling Penting dan Krusial dalam Sejarah Manusia

Ada 5 vaksin penting sepanjang sejarah yang telah menyelamatkan jutaan jiwa dari patogen berbahaya.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Nov 2020, 20:36 WIB
Diterbitkan 29 Nov 2020, 20:36 WIB
[Fimela] Vaksin
Ilustrasi vaksin corona | pexels.com/@rethaferguson

Liputan6.com, Washington D.C. - Beberapa dari vaksin terpenting dalam sejarah terdiri dari vaksin polio, MMR dan cacar yang pernah didistribusikan kepada warga dunia untuk melawan atau mencegah terjadinya patogen. Vaksin telah ada sejak akhir abad ke-18 dan telah menyelamatkan banyak nyawa sejak saat itu.

Dikutip dari Insider, Minggu (29/11/2020), saat ini, WHO memperkirakan bahwa vaksin telah menyelamatkan sekitar 2-3 juta nyawa setiap tahun. 

Bagi banyak ilmuwan di seluruh dunia, tahun 2020 adalah perlombaan untuk mengembangkan vaksin untuk virus corona. Merancang dan menguji vaksin adalah proses yang lambat tetapi begitu vaksin tersedia, ini dapat memperlambat penyebaran infeksi dan penyakit.

"Pandemi COVID-19 adalah bukti nyata akan kebutuhan akan vaksin," imbuh Kirsten Hokeness selaku ketua departemen sains dan teknologi di Universitas Bryant.

Vaksin apa pun adalah pencapaian. Namun, beberapa vaksin tergolong penting sepanjang sejarah.

Berikut lima vaksin terpenting yang pernah dikembangkan:

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

1. Vaksin Cacar

10 temuan obat (4)
Vaksin cacar. (Sumber Wikimedia Commons)

Vaksin Cacar adalah vaksin yang berhasil dikembangkan pada tahun 1796 oleh Edward Jenner.

"Jenner benar-benar mempopulerkan prosedur tersebut, menjadikannya praktik yang umum," kata Hokeness.

WHO menggambarkan cacar sebagai "salah satu penyakit paling mematikan yang diketahui manusia". Virus ini menyebabkan gejala mirip flu diikuti dengan lepuh berisi nanah di tubuh Anda, menurut Mayo Clinic.

Hokeness mencatat bahwa secara historis, itu membunuh tiga dari setiap 10 orang yang tertular penyakit itu.

Cacar adalah satu-satunya penyakit yang pernah diberantas di seluruh dunia. Artinya, saat ini, tidak ada yang menerima vaksin cacar karena tidak lagi diperlukan.

"Penghapusan penyakit ini adalah salah satu pencapaian kesehatan masyarakat internasional terbesar," tambah Hokeness.

2. Vaksin Polio

Imunisasi Anak dengan Protokol Kesehatan
Seorang petugas kesehatan bersiap untuk memberikan vaksin polio kepada balita di sebuah posyandu di Banda Aceh, Aceh, Rabu (4/10/2020). Pemberian vaksin polio dan vaksin campak secara gratis yang berlanjut di tengah pandemi COVID-19 bertujuan memperkuat imunitas anak. (CHAIDEER MAHYUDDIN / AFP)

"Ketika vaksin polio tersedia, orang-orang berbaris di sekitar blok untuk mendapatkannya," imbuh Joseph Comber, PhD, seorang profesor biologi di Universitas Villanova.

Anak-anak sangat berisiko terkena polio, virus yang sangat menular yang menyebar melalui kontak dengan seseorang yang terinfeksi, serta melalui makanan dan air yang terkontaminasi.

Menurut WHO, pada beberapa orang, polio dapat menyebabkan kelumpuhan yang bisa menjadi permanen.

Saat ini, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) merekomendasikan agar anak-anak mendapatkan empat dosis vaksin polio, dimulai pada usia dua bulan.

Belum ada kasus polio baru di Amerika Serikat sejak 1979. Di seluruh dunia, jumlah kasus juga menurun, data terakhir menunjukkan bahwa pada 2018, hanya ada 33 kasus.

3. Vaksin MMR

Pendaftaran Vaksin Dapat Menyertakan Hasil Uji Klinisi Negara Berbeda
Ilustrasi Vaksin

Saat ini, anak-anak mendapatkan dua dosis vaksin MMR, yang melindungi mereka dari campak, gondongan dan rubella. Vaksin ini sangat efektif melawan campak.

"Cacar sangat menular sehingga jika satu orang mengidapnya, hingga 90% orang di sekitarnya juga akan terinfeksi jika mereka tidak dilindungi," kata CDC.

Konsekuensinya juga parah, campak dapat menyebabkan pneumonia, ensefalitis (pembengkakan otak) dan dalam beberapa kasus kematian. Vaksin campak mulai tersedia pada tahun 1963. 

Pada tahun 2000, berkat imunisasi yang tersedia secara luas dan efektif, campak dinyatakan diberantas di Amerika Serikat. Namun belakangan, wabah campak mulai terjadi lagi.

Pada 2019, terdapat 1.282 kasus campak di Amerika Serikat, menurut CDC.

Masyarakat mungkin perlu mendapatkan penguat, yang merupakan suntikan lanjutan untuk melengkapi vaksin awal. Selain itu, kesalahpahaman tentang vaksin telah menyebabkan beberapa orang tua tidak memvaksinasi anak mereka.

"Wabah penyakit ini yang berulang juga mendorong kebutuhan vaksinasi untuk melindungi populasi kita dan risiko yang kita hadapi dari penyimpangan vaksinasi," imbuh Hokeness.

4. Vaksin Tdap

Vaksin
Ilustrasi Vaksin

Vaksin Tdap melindungi seseorang dari tiga penyakit yakni tetanus, difteri dan pertusis. Ketiga penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri yang berpotensi mematikan.

Pertusis lebih dikenal sebagai batuk rejan, di mana penyakit ini dapat mengancam jiwa bayi. Bayi bergantung pada semua orang di sekitar mereka yang divaksinasi terhadap batuk rejan.

Selama setiap kehamilan, wanita perlu mendapatkan vaksin Tdap karena imunisasi dapat membantu melindungi bayinya. Siapa pun yang akan berada di sekitar bayi baik teman, keluarga, profesional perawatan kesehatan, karyawan penitipan anak dan lain sebagainya  juga harus sudah divaksinasi.

Sebelum vaksinasi pertusis, sekitar 200.000 anak-anak AS menjadi sakit setiap tahun dan sekitar 9.000 anak meninggal akibat penyakit tersebut. Sekarang, menurut CDC hanya ada sekitar 10.000 hingga 40.000 kasus setiap tahun dan sangat sedikit kematian.

5. Vaksin HPV

ilustrasi vaksin anak sampai dewasa
ilustrasi vaksin anak sampai dewasa

Vaksin ini pertama kali tersedia pada tahun 2006. Human papillomavirus atau HPV adalah infeksi menular seksual yang paling umum di AS, dengan 14 juta orang Amerika tertular HPV setiap tahun.

Virus ini menyebabkan beberapa komplikasi seperti kanker serviks, kanker penis dan kanker bagian belakang tenggorokan. Vaksinasi ini telah menyebabkan penurunan 29% kanker serviks, menurut sebuah studi 2018 dari American Journal of Preventive Medicine.

"Vaksin ini adalah salah satu hal terdekat yang kita miliki untuk menyembuhkan kanker," kata Hokeness.

Vaksin HPV diberikan dalam dua atau tiga dosis untuk anak-anak dan remaja. Vaksin ini efektif bila diberikan sebelum mereka sampai pada usia dewasa.

 

Reporter: Ruben Irwandi

Infografis Protokol Kesehatan Vaksin Terbaik

Infografis Protokol Kesehatan Vaksin Terbaik
Infografis Protokol Kesehatan Vaksin Terbaik (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya