Liputan6.com, Beijing - Delapan belas orang tewas setelah terperangkap di sebuah tambang di kota Chongqing di wilayah barat daya China pada 5Â Desember 2020, pukul 5 sore waktu setempat.Â
Berita mengenai insiden itu dilaporkan oleh kantor berita China, Xinhua pada 5 Desember 2020.Â
Dilansir France 24 yang mengutip Reuters, Minggu (6/12/2020) insiden itu pun menandai kecelakaan kedua dalam waktu dua bulan di area pertambangan tersebut.
Advertisement
Korban tewas termasuk di antara 24 orang yang terperangkap di bawah tanah oleh tingkat gas karbon monoksida yang berlebihan di tambang batu bara Diaoshuidong, China menurut laporkan Xinhua.Â
Laporan itu juga mengatakan bahwa satu orang yang selamat telah dievakuasi, sementara upaya pencarian terus dilakukan.
Saksikan Video Berikut Ini:
Area Pertambangan Segera Diselidiki
Disebutkan juga dalam laporan Xinhua, bahwa tambang itu telah ditutup selama lebih dari dua bulan karena perusahaan yang sedang membongkar peralatan bawah tanah. Kendati demikian, tambang tersebut pun diselidiki.Â
Tambang di China diketahui termasuk area yang paling mematikan di dunia, dengan 16 kematian dilaporkan pada akhir September 2020 setelah tingkat tingginya karbon monoksida mengakibatkan para pekerja tambang terperangkap di tambang batu bara Songzao di Chongqing.
Diaoshuidong, yang dibangun pada 1975 dan dijalankan sejak 1998 sebagai perusahaan swasta, adalah tambang gas tinggi dengan kapasitas tahunan 120.000 ton batubara, menurut Xinhua.
Insiden keracunan hidrogen sulfida di tambang tersebut pada tahun 2013, menewaskan 3Â orang tewas dan dua lainnya cedera.
Advertisement