Kapsul Asteroid Kiriman Pesawat Antariksa Jepang Mendarat di Gurun Australia

Sebuah tim pemulihan di Australia telah menemukan kapsul ruang angkasa yang membawa batuan asteroid dalam jumlah signifikan, kiriman dari pesawat antariksa Jepang Hayabusa.

oleh Hariz Barak diperbarui 06 Des 2020, 18:00 WIB
Diterbitkan 06 Des 2020, 18:00 WIB
Kapsul berisi asteroid kiriman pesawat antariksa Jepang mendarat di gurun Australia (kredit: JAXA)
Kapsul berisi asteroid kiriman pesawat antariksa Jepang, Hayabusa 2 mendarat di gurun Australia (kredit: JAXA)

Liputan6.com, Woomera - Sebuah tim di Australia telah menemukan kapsul ruang angkasa yang membawa batuan asteroid dalam jumlah signifikan.

Kapsul itu, berisi bahan dari batu ruang angkasa yang disebut Ryugu, diterjunkan di dekat Woomera di Australia Selatan.

Sampel awalnya dikumpulkan oleh pesawat ruang angkasa Jepang bernama Hayabusa-2, yang menghabiskan lebih dari setahun menyelidiki objek tersebut.

Kontainer terpisah dari Hayabusa-2, kemudian memasuki atmosfer Bumi.

Akun Twitter resmi Hayabusa-2 melaporkan bahwa kapsul dan parasutnya telah ditemukan pada pukul 19.47 GMT, demikian seperti dikutip dari BBC, Minggu (6/12/2020).

Sebelumnya pada hari Sabtu, kapsul ini diambil oleh kamera sebagai bola api mempesona yang melesat di atas wilayah Coober Pedy Australia.

Melesat ke arah Bumi dengan kecepatan 11 km/detik, kapsul itu mengerahkan parasut untuk memperlambat turunnya. Kapsul kemudian mulai mengirimkan suar, menjadi penanda tentang posisinya.

Pesawat ruang angkasa itu mendarat di jajaran Woomera yang luas, yang dioperasikan oleh Angkatan Udara Australia.

Sekitar pukul 18.07 GMT, tim pemulihan mengidentifikasi di mana kapsul telah mendarat. Sebuah helikopter, dilengkapi dengan antena pendeteksi suar, terbang tak lama kemudian untuk berburu wadah.

Kapsul itu kemudian dibawa ke "fasilitas tampilan cepat" untuk diperiksa sebelum diterbangkan ke Jepang.

Kontainer berbobot 16 kg akan diangkut ke ruang kurasi di Japan Aerospace Exploration Agency (Jaxa) di Sagamihara, Jepang untuk analisis dan penyimpanan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya