Liputan6.com, Jakarta - Sebuah artefak Mesir yang telah lama hilang ditemukan di kotak cerutu di Aberdeen, Skotlandia. Penemuan ini diharapkan bisa memberi petunjuk baru tentang Piramida Besar (Great Pyramid).
Penemuan secara kebetulan ini dilakukan anggota staf di Universitas Aberdeen selama proses tinjauan koleksi, seperti dikutip dari laman BBC, Rabu (16/12/2020). Penemuan fragmen kecil kayu berumur 5.000 tahun - yang sekarang menjadi beberapa bagian - ini dikatakan "sangatlah penting".
Advertisement
Baca Juga
Insinyur Waynman Dixon awalnya menemukan benda tersebut di antara barang-barang di dalam Kamar Ratu di sebuah piramida Mesir tahun 1872. Potongan kayu cedar - yang diyakini telah digunakan selama pembangunan piramida - disumbangkan ke pihak universitas pada tahun 1946 tetapi kemudian tidak dapat ditemukan.
Asisten kuratorial Abeer Eladany menemukannya saat melakukan peninjauan item. Abeer, yang berasal dari Mesir dan menghabiskan 10 tahun bekerja di Museum Mesir di Kairo, melakukan referensi silang dengan catatan dan petunjuk lain.
"Begitu saya melihat angka-angka dalam catatan Mesir kami, saya langsung tahu apa itu," Abeer.
"Saya seorang arkeolog dan telah mengerjakan penggalian di Mesir, tetapi saya tidak pernah membayangkan di sini di timur laut Skotlandia bahwa saya akan menemukan sesuatu yang sangat penting bagi warisan negara saya sendiri," tambahnya.
"Ini mungkin hanya sepotong kecil kayu, yang sekarang menjadi beberapa bagian, tapi itu sangat penting mengingat itu adalah satu dari hanya tiga benda yang pernah ditemukan dari dalam Piramida Besar."
Dua barang lain yang ditemukan oleh Waynman Dixon yaitu bola dan kait. Sekarang disimpan di British Museum, tetapi hilang.
"Mencari benda ini sangat susah. Mencapai ratusan ribu item. Jadi mencarinya seperti menemukan jarum di tumpukan jerami," tambah Abeer.
"Aku tidak percaya ketika aku menyadari apa yang ada di dalam kaleng cerutu yang tampak tidak berbahaya ini.
Saksikan Video Berikut Ini:
Benda Asli Piramida Besar
Hasilnya baru-baru ini menunjukkan bahwa kayu tersebut dapat berasal dari suatu tempat dalam periode 3341-3094 SM.
Hasil penemuan ini dikatakan dapat mendukung teori bahwa, apa pun penggunaannya, benda yang disebut sebagai Relik Dixon ini merupakan benda asli dari pembangunan Piramida Besar dan bukan artefak yang kemudian ditinggalkan oleh mereka yang menjelajahi ruang-ruang tersebut.
Neil Curtis, kepala museum dan koleksi khusus di University of Aberdeen, mengatakan: "Menemukan Relik Dixon yang hilang adalah suatu kejutan."
"Penemuan ini pasti akan menghidupkan kembali minat pada Relik Dixon dan bagaimana mereka dapat menjelaskan Piramida Besar."
Advertisement