PM Prancis Jean Castex Umumkan Bakal Mulai Vaksin COVID-19 Akhir Desember

PM Prancis Jean Castex mengatakan bahwa negaranya akan memulai vaksinasi COVID-19 pada akhir Desember.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 17 Des 2020, 08:30 WIB
Diterbitkan 17 Des 2020, 08:30 WIB
FOTO: Prancis Perintahkan Warga Pakai Masker di Tempat Umum
Perdana Menteri Prancis Jean Castex (tengah) mengunjungi Kota Lille di Prancis, Senin (3/8/2020). Otoritas Prancis memerintahkan warga untuk mengenakan masker di tempat umum outdoor saat penyebaran COVID-19 semakin cepat dan jumlah pasien kembali melonjak. (Xinhua/Sebastien Courdji)

Liputan6.com, Paris - Perdana Menteri Prancis Jean Castex mengumumkan bahwa orang-orang di Prancis dapat mulai menerima vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh Pfizer-BioNTech pada minggu terakhir Desember jika otoritas Uni Eropa menyetujuinya minggu depan.

Mengutip laman Channel News Asia, Kamis (17/12/2020), Castex mengatakan kepada parlemen bahwa kampanye vaksin di Prancis kemudian akan ditingkatkan pada bulan Januari, dengan orang tua dan kelompok lain yang lebih rentan berada di urutan pertama.

Prancis telah menjadi seperti banyak negara Eropa lainnya telah berjuang melawan kebangkitan pandemi dalam beberapa pekan terakhir. Maka dari itu, Castex menambahkan bahwa Prancis telah memesan 200 juta dosis vaksin COVID-19 di muka.

Prancis berharap dapat memberikan vaksin COVID-19 kepada sekitar satu juta orang di panti jompo selama Januari dan Februari, dan kemudian 14-15 juta orang lagi dalam populasi yang lebih luas antara Maret dan Juni.

Seorang pejabat senior Komisi Eropa mengatakan pada hari Rabu bahwa UE dapat memberikan persetujuan akhir untuk vaksin Pfizer-BioNTech COVID-19 paling cepat pada 23 Desember.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

Aturan Jam Malam Berlaku di Prancis

FOTO: Prancis Akan Longgarkan Lockdown Terkait COVID-19
Warga berjalan melewati seseorang yang berpakaian Sinterklas di luar sebuah pasar swalayan di Paris, Prancis, 25 November 2020. Kebijakan karantina wilayah (lockdown) virus corona COVID-19 secara nasional dapat dicabut pada 15 Desember jika kondisi kesehatan di negara itu membaik. (Xinhua/Gao Jing)

Prancis telah mengganti masa kuncian nasional (lockdown) keduanya dengan jam malam.

Orang tidak akan diizinkan keluar rumah antara pukul 20:00 dan 06:00 tanpa formulir otorisasi.

Malam Natal akan dikecualikan, tetapi peraturan akan tetap berlaku untuk Malam Tahun Baru. Bar dan restoran akan tetap tutup hingga setidaknya 20 Januari 2021.

Jumlah orang di Prancis yang meninggal akibat infeksi Virus Corona COVID-19 naik 790 pada Selasa kemarin, menjadi total 59.072.

 

Selengkapnya di sini...

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya