Liputan6.com, Washington D.C - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meninggalkan Gedung Putih. Ini adalah hari terakhirnya menjabat sebagai presiden sebelum digantikan Joe Biden.
Donald Trump akan dijemput pesawat Marine One menuju Joint Base Andrews di Maryland, kemudian naik Air Force One kediaman pribadinya di Mar-a-Lago, Florida.
Advertisement
Baca Juga
Menurut laporan The Guardian, Rabu (20/1/2021), Donald Trump telah pergi dari Gedung Putih pada pukul 08.00 pagi waktu setempat. Ia mengenakan jas dengan dasi merah dan ditemani oleh istrinya, Melania Trump.
Trump sempat berbicara sejenak dengan reporter terkait pencapaiannya, serta menyamapikan rasa cintanya di Amerika Serikat.
Sebelum ke Florida, Trump akan lebih dahulu datang ke Joint Base Andrews untuk menghadiri upacara perpisahan. Ia dipastikan tidak akan menghadiri pelantikan Presiden Terpilih Joe Biden.
Ini adalah kali terakhir Donald Trump menggunakan pesawat kepresidenan. Setibanya di pangkalan militer yang berada di Maryland, dentuman senjata sebanyak 21 kali menyambutnya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Donald Trump Bakal Bikin Partai Patriot Setelah Lengser dari Kursi Presiden AS?
Donald Trump akan segera menyelesaikan jabatan sebagai presiden Amerika Serikat (AS). Ia akan digantikan oleh Joe Biden di Gedung Putih.
Ternyata, Donald Trump belum berniat pensiun dari kancah politik. Kabarnya, ia berniat mendirikan partai baru bernama Partai Patriot agar bisa terus memberikan pengaruh.
Menurut laporan The Wall Street Journal, Rabu (20/1/2021), Donald Trump telah membahas isu ini dengan beberpa orang dekatnya pada pekan lalu. Nama partai yang dipilih adalah Patriot Party atau Partai Patriot.
Gedung Putih menolak berkomentar.
Hubungan Donald Trump dengan anggota senior Partai Republik, Senator Mitch McConnell, sedang memanas belakangan ini. Senator McConnell menyebut Trump bertanggung jawab atas kerusuhan di Capitoll Hill pada 6 Januari lalu.
Sebelumnya, Donald Trump menuntut Senator McConnell agar meloloskan bantuan stimulus senilai US$ 2.000, tetapi tidak dilakukan oleh senator dari Kentucky itu.
Donald Trump kalah dengan mengantongi 74 juta suara. Ia juga masih populer di Partai Republik.
Advertisement