Liputan6.com, Tokyo- Gempa berkekuatan magnitudo 7.3 melanda Fukushima, Jepang pada Sabtu (13/2) pukul 11 malam waktu setempat.
Pihak berwenang Jepang, mengatakan bahwa gempa dipastikan tidak mempengaruhi pembangkit listrik tenaga nuklir di wilayah tersebut.
Dilaporkan The Japan Times, Minggu (14/2/2021) Tokyo Electric Power menyampaikan bahwa tidak ada kelainan yang terdeteksi pada pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima nomor 1 dan 2.
Advertisement
Namun, laporan surat kabar Sankei menyebut air di kolam bahan bakar bekas di reaktor 5 dan 6 sempat tumpah, yang berada di dalam gedung bangunan pembangkit nomor 1.
Sementara itu, ada 2 pembangkit listrik tenaga nuklir lain tidak terdampak gempa di Fukushima, yaitu pembangkit listrik tenaga nuklir Tokai nomor 2 yang tidak aktif dari Japan Atomic Power Co. di Desa Tokai, Prefektur Ibaraki dan pembangkit nuklir Onagawa milik Tohoku Electric Power Co. di Prefektur Miyagi.
Gempa tersebut menyebabkan setidaknya 100 orang terluka di enam prefektur hanya beberapa pekan sebelum peringatan 10 tahun gempa, tsunami dan bencana nuklir pada Maret 2011 silam.
Guncangan gempa itu pun terasa hingga Ibu Kota Tokyo.
Ada warga yang dilaporkan terluka di Prefektur Miyagi, Fukushima, Ibaraki, Tochigi, Saitama dan Chiba, tetapi tidak adanya kasus luka serius yang dikonfirmasi.
Secara nasional, 950.000 rumah warga mengalami pemadaman listrik, yang kemudian sebagian besar telah teratasi pada Minggu pagi (14/2).
Saksikan Video Berikut Ini:
Imbauan dari PM Jepang Yoshihide Suga
Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga mengatakan dalam rapat dengan para menteri kabinet pada Minggu pagi bahwa tidak ada korban jiwa yang dilaporkan akibat gempa tersebut, tetapi mendesak warga untuk tetap waspada di tengah prospek gempa susulan hingga 6 skala kuat.
“Kami mengimbau masyarakat di daerah bencana untuk terus memperhatikan informasi dari entitas seperti pemerintah kota, tetap waspada dan siap bertindak cepat serta mempertimbangkan perubahan cuaca lusa hari," kata PM Suga.
Lembaga penyiaran publik Jepang, NHK mengatakan bahwa pemerintah akan membentuk kantor penghubung khusus untuk berkoordinasi dengan daerah yang terkena bencana.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Jepang Nobuo Kishi mengarahkan pasukan militer yaitu Self-Defense Forces untuk mengumpulkan informasi terkait kerusakan dan bersiap untuk segera memberikan penanggapan.
Kishi menyatakan pada Minggu pagi bahwa SDF Jepang akan segera dikirim jika ada permintaan dari pemerintah kota setempat.
Advertisement