Makam Imam Bukhari di Uzbekistan Akan Direkonstruksi

Komite Negara Pengembangan Pariwisata Uzbekistan akan melakuan rekonstruksi Kompleks Imam Bukhari.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 18 Feb 2021, 18:15 WIB
Diterbitkan 18 Feb 2021, 18:15 WIB
Presiden Uzbekistan Shavkat Mirziyoyev menyatakan bahwa pandemi global Corona COVID-19 telah sangat mengubah hubungan internasional (Kedubes Uzbekistan)
Presiden Uzbekistan Shavkat Mirziyoyev menyatakan bahwa pandemi global Corona COVID-19 telah sangat mengubah hubungan internasional (Kedubes Uzbekistan)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Uzbekistan melakukan rekonstruksi Kompleks Imam Bukhari untuk membangun masjid megah. Di kompleks itu terdapat makam Imam Bukhari.

Kompleks Imam Bukhari berada di Samarkand. Selama ini wilayah itu menjadi daya tarik bagi turis Muslim.

Menurut informasi Kedutaan Besar Republik Uzbekistan di Indonesia, Kamis (18/2/2021), proyek ini bertujuan memperindah pemandangan di Kompleks Imam Bukhari. Masjid yang akan dibangun rencananya bisa menyediakan tempat bagi 8.000 orang.

Empat menara besar juga akan didirikan, selain itu akan teras-teras baru di area kompleks.

Fasilitas untuk wisatawan lokal dan interasional akan tersedia seperti hotel hingga fasilitas sanitasi yang memenuhi standar internasional.

Proyek ini akan melibatkan Komite Negara Pengembangan Pariwisisata, serta kementerian dan intansi terkait. Warga dan sesepuh setempat juga akan dilibatkan.

Imam Bukhari adalah ahli hadits yang lahir di Bukhara, Uzbekistan. Dulu, wilayah itu adalah bagian dari Kekhalifahan Abbasiyah. Selama hidupnya, ia mencari ilmu di berbagai wilayah Timur Tengah sebelum tutup usia di Samarkand pada 870 dalam usia 60 tahun.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

BKSAP DPR Ziarah ke Destinasi Wisata Samarkand di Uzbekistan

Delegasi Indonesia yang diketuai Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (BKSAP DPR RI) Mardani Ali Sera, berkunjung ke negara Uzbekistan dan mengunjungi Samarkand.
Delegasi Indonesia yang diketuai Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen DPR (BKSAP DPR RI) Mardani Ali Sera, berkunjung ke negara Uzbekistan dan mengunjungi Samarkand. Dok: Kedubes Uzbekistan di Jakarta

Anggota DPR berkunjung ke destinasi wisata Samarkand di Uzbekistan. Mereka berkunjung ke destinasi wisata populer kota Samarkand yang berusia 3.000 tahun.

Kota Samarkand adalah rumah dari sejumlah peninggalan bersejarah dari arsitektur Islam. Delegasi DPR dipimpin Mardani Ali Sera, Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (BKSAP). 

Menurut rilis Kedutaan Besar Uzbekistan di Jakarta, Jakarta (29/1), Mardani dan delegasi Indonesia berkunjung ke Samarkand untuk mengenal kuil, monumen arsitektur, dan sejarah kota kuno itu.

Mereka mengunjungi Kompleks Imam al-Bukhari, Gur-e-Amir Mausoleum (Makam Amir Timur), alun-alun Registan, kompleks Shahi-Zinda, serta observatorium Mirzo Ulugbek.

Pihak Uzbekistan menyebut delegasi DPR merasa gembira melihat keindahan kota Samarkand.

"Para anggota delegasi menerima kesan tak terlupakan dari apa yang mereka lihat, dengan gembira berbicara tentang keindahan dan kemegahan monumen sejarah dan budaya Samarkand," tulis Kedubes Uzbekistan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya