Muncul Varian Baru COVID-19, Inggris Gelar Tes Door to Door

Varian baru di Inggris ini bernama B.1.525, dan punya kemiripan dengan jenis varian COVID-19 di Afrika Selatan.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 18 Feb 2021, 08:33 WIB
Diterbitkan 18 Feb 2021, 08:33 WIB
FOTO: Suasana Pagi Pertama Lockdown Nasional Ketiga di Inggris
Orang-orang berjalan melintasi Jembatan London pada pagi pertama penerapan lockdown nasional ketiga di Kota London, Inggris, 5 Januari 2021. Inggris memasuki lockdown nasional ketiga sejak pandemi virus corona COVID-19 dimulai. (AP Photo/Matt Dunham)

Liputan6.com, Edinburgh - Inggris mendeteksi kemunculan varian baru COVID-19, yakni B.1.525. Jenis ini disebut mirip dengan varian dari Afrika Selatan dan telah muncul di beberapa negara lain.

Menurut laporan BBC, Kamis (18/2/2021), peneliti Universitas Edinburgh di Skotlandia menemukan 38 kasus terkait varian B.1.525. Dua kasus ditemukan di Wales dan 36 di Inggris.

Otoritas kesehatan lantas melakukan tes COVID-19 secara door-to-door di area munculnya mutasi ini.

Varian ini sudah muncul di negara lain seperti Denmark, Nigeria, dan Amerika Serikat. 

Peneliti di Inggris masih mempelajari risiko dari mutasi baru ini. Saat ini, varian ini masih dalam kategori diinvestigasi, dan belum masuk daftar varian yang dikhawatirkan.

Profesor Ravi Gupta dari Universitas Cambridge berkata mutasi B.1.525 sudah terlihat di varian-varian COVID-19 lain. Hal itu dianggap cukup melegakan karena pemerintah jadi bisa memprediksi kemungkinan efeknya.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Tambah Testing dan Perkuat Tracing

London Eye Membiru
Pejalan kaki melintas di depan London Eye yang diterangi dengan cahaay biru untuk berterima kasih kepada National Health Service (NHS) di London, Kamis (7/1/2021). NHS merupakan sistem layanan kesehatan nasional yang menjadi ujung tombak Inggris dalam memerangi pandemi Covid-19. (Tolga Akmen / AFP)

Profesor Yvonne Doyle dari Public Health England (PHE) menyebut pihaknya sedang mengawasi data varian-varian baru yang muncuk dan di mana intervensi kesehatan masyarakat perlu diambil, contohnya seperti testing tambahan dan contact tracing yang lebih kuat.

Saat ini, mutasi ini belum diketahui lebih parah.

"Tak ada bukti saat ini bahwa mutasi-mutasi ini menyebabkan penyakit yang lebih parah atau menambah penularan," ucapnya.

Varian B.1.525 memiliki mutasi yang disebut E484K yang serupa dengan varian Brasil dan Afrika Selatan. Efeknya, virus ini bisa melewati beberapa pertahanan imun manusia.

Dampak pada Vaksin

FOTO: Suasana London Saat Inggris Terapkan Lockdown Nasional Ketiga
Seorang pasien didorong di atas troli di luar Rumah Sakit Royal London saat lockdown nasional ketiga, London, Inggris, 12 Januari 2021. Lebih dari 81.000 orang di Inggris tewas akibat COVID-19. (AP Photo/Matt Dunham)

Adanya varian baru COVID-19 menyebabkan ilmuwan khawatir terhadai kemanjuran vaksin COVID-19. Tetapi, para ilmuwan yakin vaksin seharusnya tetap ampuh melawan varian baru, meski kemanjurannya berkurang.

Profesor Gupta berkata mutasi virus seperti E484K dapat mengancam vaksin.

Jenis vaksin COVID-19 kini sedang dibuat para ilmuwan untuk melawan varian baru.

Profesor Andrew Hayward, pakar epidemiologi dari University College London, berkata varian baru COVID-19 ini tidak menyebar cepat seperti strain-strain lain.

Namun, ia berkata perlu agar memantau lekat-lekat varian ini agar mengetahui efeknya.

Infografis COVID-19:

Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya