3 Gempa Bumi Guncang Selandia Baru, Warga Diberi Peringatan Potensi Tsunami

Pemerintah Selandia Baru memberi peringatan soal potensi terjadinya tsunami.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 05 Mar 2021, 08:21 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2021, 05:30 WIB
Ilustrasi tsunami
Gelombang tinggi di laut Gunung Kidul Yogyakarta. (Liputan6.com/Sunariyah)

Liputan6.com, Jakarta - Warga Selandia Baru telah diberitahu untuk menjauh dari daerah pesisir di Pulau Utara setelah tiga gempa bumi dahsyat mengguncang wilayah tersebut.

Badan darurat nasional memperingatkan ancaman tsunami dengan "gelombang tak terduga" yang diperkirakan terjadi di sepanjang pantai timur.

Melansir BBC, Jumat (5/3/2021), ada laporan kekacauan di beberapa kota ketika ratusan orang mencoba mencapai tempat yang lebih tinggi.

Selain itu, Kepulauan Pasifik Selatan juga telah diperingatkan untuk bersiap menghadapi gelombang setinggi 3m (10 kaki).

Hingga kini, masih belum ada laporan kerusakan atau gelombang berbahaya akibat gempa tersebut.

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern pun memposting di Instagram: "Semoga semua baik-baik saja di luar sana."

 

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

Gempa Terjadi Dini Hari

Ilustrasi bendera Selandia Baru (AFP)
Ilustrasi bendera Selandia Baru (AFP)

Ketiga gempa bumi itu semuanya terjadi pada dini hari dengan kekuatan lebih dari M 7.

Yang paling kuat, dengan kekuatan M 8,1, menyerang sekitar pukul 08:30 (21:30 GMT) dekat Kepulauan Kermadec, 1000 km (621 mil) timur laut Selandia Baru.

Sementara peringatan tsunami sebelumnya telah dibatalkan, gempa ketiga mendorong Badan Manajemen Darurat Nasional untuk mengirimkan peringatan baru dan sirene tsunami dibunyikan di beberapa daerah. 

"Orang-orang di dekat pantai dari Bay of Islands ke Whangarei, dari Matata ke Teluk Tolaga, dan Great Barrier Island harus segera pindah ke dataran tinggi terdekat, dari semua zona evakuasi tsunami, atau sejauh mungkin ke pedalaman," kata badan itu.

Dikatakan "arus kuat dan tidak biasa serta lonjakan tak terduga" diperkirakan dan gelombang pertama mungkin bukan yang terbesar. 

"Aktivitas tsunami akan berlanjut selama beberapa jam dan ancamannya nyata sampai peringatan ini dibatalkan," kata badan tersebut.

Media lokal melaporkan kemacetan di kota-kota seperti Whangarei dan Whakatane ketika orang-orang mencoba melarikan diri dari rumah, sekolah, dan tempat kerja mereka. 

Di kota Ohope yang berdekatan, penduduk Leslie Peake seperti dikutip oleh New Zealand Herald mengatakan lalu lintas padat dengan "antrian besar orang yang mengungsi".

Departemen pertahanan sipil Selandia Baru telah menyarankan orang untuk berjalan atau bersepeda untuk menghindari terjebak dalam lalu lintas saat mereka mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.

Baru minggu lalu, Selandia Baru memperingati 10 tahun gempa berkekuatan 6,3 skala Richter yang menghancurkan sebagian Christchurch di pulau selatan, menewaskan 185 orang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya