Liputan6.com, Mosul - Paus Fransiskus mengunjungi kota Mosul yang dulunya menjadi markas kelompok teroris ISIS. Ia menyempatkan diri berdoa di reruntuhan gereja yang hancur.
Dilansir BBC, Senin (8/3/2021), Paus Fransiskus tampak berdiri di mimbar sederhana di depan reruntuhan gereja. Umat Kristen turut menjadi sasaran ISIS ketika kelompok itu mulai berkuasa pada 2014.
Advertisement
Baca Juga
Akibatnya, banyak umat Kristen yang melakukan eksodus dari Irak dan daerah timur tengah lainnya. Paus Fransiskus menyebut hal itu menyebabkan kerugian yang tak terhitung kepada individual serta masyarakat yang terdampak.
Ia juga menyayangkan daerah Mesopotamia (yang meliputi daerah kawasan Irak, termasuk Mosul) harus menjadi saksi kekejaman ISIS.
"Betapa kejamnya bahwa di negara ini, sang tunas peradaban, harus dilukai oleh serangan barbar sehingga tempat-tempat beribadah kuno dan ribuan orang Muslim, Kristen, Yazidi dan lain-lainnya terpaksa harus pergi atau terbunuh," ujar Paus Fransiskus.
"Namun, hari ini kita menegaskan kembali tekad kita bahwa fraternitas lebih kuat ketimbang fratrisida, bahwa perdamaian lebih kuat ketimbang perang," lanjutnya.
Rombongan Pontifex berkunjung ke Mosul pada Minggu (7/3) waktu setempat. Anggota rombongan, termasuk Paus Fransiskus, sudah mendapat vaksin COVID-19.
Â
Â
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Gelar Misa di Baghdad
Paus Fransiskus menggelar misa publik pertama dalam kunjungan bersejarahnya di Baghdad, Irak.Â
Pada hari kedua kunjungannya ke Irak, Paus Fransiskus menyampaikan Misa di Katedral Katolik St. Joseph Khaldea di Baghdad tengah.Â
Paus Fransiskus (84), memimpin liturgi pertamanya dalam Ritus Timur.
Kapasitas kehadiran di gereja pun dibatasi, dengan diberlakukannya pembatasan untuk mencegah Virus Corona COVID-19.
Dalam kesempatan itu, Paus Fransiskus menyampaikan kepada jemaat bahwa bukan orang kaya dan berkuasa yang diberkati "melainkan mereka yang menunjukkan belas kasihan kepada saudara dan saudari mereka," menurut laporan kantor berita Katolik Jerman, KNA.
Patriark Kardinal Louis Raphael I Sako menyebut kunjungan bersejarah Paus Fransiskus itu sebagai "pelukan bagi seluruh Gereja".
Sementara itu, koresponden Vatikan, Joshua McElwee membagikan video Misa yang memperlihatkan sejumlah jemaat menyanyikan himne.
Advertisement