Joe Biden Tak Anggap Tembakan Rudal Korea Utara Sebagai Provokasi

Korea Utara dikatakan telah menembakkan rudal jelajah non-balistik. Ini kata Joe Biden.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 24 Mar 2021, 13:04 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2021, 13:04 WIB
Presiden AS Joe Biden menyampaikan pidato tentang kesetaraan rasial di Ruang Makan Negara Gedung Putih pada 26 Januari 2021, di Washington.
Presiden AS Joe Biden menyampaikan pidato tentang kesetaraan rasial di Ruang Makan Negara Gedung Putih pada 26 Januari 2021, di Washington. (Foto: AP / Evan Vucci)

Liputan6.com, Washington D.C - Presiden Amerika Serikat Joe Biden merespon peluncuran rudal yang dilakukan Korea Utara. Menurut Joe Biden, ia tidak menganggap peluncuran rudal jarak pendek Korea Utara -- yang pertama sejak dia menjabat -- sebagai provokasi

Joe Biden menambahkan, pejabat pertahanan menyebutnya sebagai hal yang biasa, seperti dikutip dari laman BBC, Rabu (24/3/2021).

Korea Utara dikatakan telah menembakkan rudal jelajah non-balistik, yang tidak melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB, selama akhir pekan. Insiden itu terjadi setelah Pyongyang mengkritik AS dan Korea Selatan karena melakukan latihan militer bersama.

Itu juga terjadi ketika pemerintahan Joe Biden terus berusaha membangun hubungan diplomatik dengan Korea Utara. Peluncuran tersebut, yang awalnya dilaporkan media AS, telah dikonfirmasi pejabat AS dan kementerian pertahanan Korea Selatan.

 

 

Saksikan Video Berikut Ini:

Laporan Korea Selatan

Korsel dan AS Latihan Militer Bersama-AFP-20170426
Korea Selatan dan Amerika Serikat menggelar latihan militer bersama di Seungjin, Seoul, Rabu (26/4). Latihan gabungan tersebut diselenggarakan berkenaan dengan spekulasi uji nuklir Pyongyang yang ke-enam. (AFP PHOTO / JUNG Yeon-Je)

Korea Selatan mengatakan, dua rudal jelajah ditembakkan ke Laut Kuning pada Minggu pagi dari Onchon di Korea Utara.

Menanggapi pertanyaan wartawan pada Selasa 23 Maret malam, Biden mengatakan, "Kami telah mengetahui bahwa tidak ada yang berubah."

Ketika ditanya apakah dia menganggap tes itu sebagai provokasi, dia berkata, "Tidak, menurut Departemen Pertahanan, ini hal biasa."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya