Liputan6.com, Jakarta- Total infeksi Virus Corona COVID-19 di seluruh dunia pada hari Selasa per pukul 08.50 WIB telah mencapai 136.481.104 kasus, dan 77.683.225 di antaranya telah dinyatakan sembuh berdasarkan data Johns Hopkins University.
Total 2.943.954 orang di dunia tercatat telah meninggal dunia akibat COVID-19, seperti dikutip dari gisanddata.maps.arcgis.com, Selasa (13/4/2021).
Baca Juga
Data Johns Hopkins University juga menunjukkan bahwa India berada di posisi teratas untuk pasien pulih yaitu 12.156.529 lalu disusul Brasil sebanyak 11.892.229.Â
Advertisement
Infeksi di Amerika Serikat, negara dengan jumlah kasus COVID-19 terbesar di dunia, telah mencapai 31.265.360.
Pada Senin (12/4), jumlah kasus Virus Corona di India melampaui Brasil.
Berikut adalah negara dengan kasus infeksi Virus Corona COVID-19 terbanyak di dunia setelah AS:
India: 13.527.717 kasus.
Brasil: 13.517.808 kasus.
Prancis: 5.128.140 infeksi dan 317.763 sembuh.
Rusia: 4.597.400 infeksi dan 4.223.590 orang pulih.
Kemudian di Inggris, 4.388.296 positif COVID-19, dan 13.608 sembuh.
Â
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Berikut Ini:
Kematian Akibat COVID-19 di Brazil Naik Hingga 1,480 Jiwa
Dikutip dari Channel News Asia, kematian akibat Virus Corona COVID-19 di Brasil bertambah hingga 1.480 orang pada Senin (12/4).
Penyelidikan yang membayangi tentang bagaimana pemerintah menangani wabah paling mematikan di dunia itu, meningkatkan tekanan pada Presiden Jair Bolsonaro.
Gelombang baru COVID-19 yang parah dalam beberapa pekan terakhir di Brasil telah menambahkan jumlah kasus Virus Corona mencapai lebih dari 13,5 juta dan lebih dari 354.000 kematian, menurut angka Kementerian Kesehatan negara itu.
Senat Brasil kini sedang bersiap membentuk komite khusus yang menyelidiki bagaimana pemerintahan Bolsonaro menangani pandemi.
Diketahui bahwa Blosonaro, bertentangan dengan konsensus medis seputar COVID-19, telah mengesampingkan tingkat keparahan virus, juga menentang lockdown.
Pekan lalu, hakim Mahkamah Agung Brasil memberi jalan bagi penyelidikan Senat, yang berusaha ditunda oleh presiden Senat meskipun telah mendapat dukungan dari jumlah senator yang diperlukan.
Advertisement