Liputan6.com, Kepulauan Galapagos - Darwin's Arch, salah satu formasi batuan paling terkenal di Kepulauan Galapagos, runtuh ke laut.
"Bagian atas Darwin's Arch yang terletak di bagian utara kepulauan Samudra Pasifik, jatuh sebagai akibat dari erosi alami," menurut Kementerian Lingkungan Hidup Ekuador seperti dikutip dari CNN, Kamis (20/5/2021).
Gambar struktur Darwin's Arch, yang sekarang hanya terdiri dari dua pilar, di-posting di akun media sosial Kementerian Lingkungan Hidup Ekuador pada Senin, 17 Mei termasuk pernyataan mengonfirmasi berita tersebut.
Advertisement
"Runtuhnya Darwin's Arch, jembatan alam menarik yang ditemukan kurang dari satu kilometer dari area utama Pulau Darwin, telah dilaporkan," kata kementerian itu dalam pernyataannya.
Informamos que hoy 17 de mayo, se reportó el colapso del Arco de Darwin, el atractivo puente natural ubicado a menos de un kilómetro de la isla principal Darwin, la más norte del archipiélago de #Galápagos. Este suceso serÃa consecuencia de la erosión natural. 📷Héctor Barrera pic.twitter.com/lBZJWNbgHg
— Ministerio del Ambiente y Agua de Ecuador (@Ambiente_Ec) May 17, 2021
"Darwin's Arch terbuat dari batu alam yang pernah menjadi bagian dari Pulau Darwin, yang tidak dapat dikunjungi melalui darat."
Dinamai menurut ahli biologi Inggris Charles Darwin, lengkungan populer di Kepulauan Galapagos ini dianggap sebagai salah satu tempat menyelam terbaik di kepulauan Samudra Pasifik yang merupakan bagian dari Ekuador. Terletak ratusan mil di lepas pantai negara itu.
Situs Ikonik Warisan Dunia UNESCO
Darwin's Arch merupakan situs Warisan Dunia UNESCO, terkenal dengan banyak spesies hewan dan tumbuhan endemik, yang terkenal menginspirasi teori evolusi Darwin.
Perusahaan tur Aggressor Adventures, yang mengatur perjalanan grup ke berbagai tujuan di seluruh dunia, menunjukkan dalam sebuah posting yang dibagikan di Facebook bahwa salah satu grup turnya menyaksikan insiden itu terjadi.
"Sayangnya hari ini, tamu kami dari Galapagos Aggressor III mengalami peristiwa sekali seumur hidup," kata perusahaan itu.
"Pagi ini (17 Mei 2021) pukul 11:20 waktu setempat, Darwin's Arch yang terkenal itu ambruk di depan mata mereka."
"Sejumlah industri penyelaman dan perjalanan sudah menyebut ini sekarang sebagai The Pillars of Evolution (Pilar Evolusi). Kami akan merindukan situs ikonik ini."
Advertisement