Liputan6.com, London - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah membuat keputusan untuk mengganti nama varian COVID-19 berdasarkan huruf alfabet Yunani.
Varian yang baru ditemukan di Amerika Selatan telah ditetapkan sebagai jenis Lambda.
Inggris telah melaporkan enam kasus varian Lambda yang baru ditemukan ini menurut data yang dipublikasikan PHE pada Jumat (25/6), demikian dikutip dari laman zeenews.india.com, Senin (28/6/2021).
Advertisement
Badan Kesehatan Masyarakat Inggris juga telah menetapkan varian Lambda (C.37) sebagai 'varian dalam penyelidikan (VUI)'.
Asal Varian Lambda
COVID-19 Varian Lambda telah terdeteksi oleh para ilmuwan Amerika Selatan di Chili, Peru, Ekuador dan Argentina.
Para ahli mengatakan, varian Lambda telah menunjukkan beberapa mutasi pada protein lonjakan. Mutasi ini dapat memiliki efek pada transmisibilitas varian.
Namun, penyelidikan lebih lanjut diperlukan untuk memahami mutasi secara utuh.
Pembaruan PHE terbaru menyatakan: "PHE sedang melakukan pengujian laboratorium untuk lebih memahami dampak mutasi pada perilaku virus COVID-19."
"Semua intervensi kesehatan masyarakat yang tepat akan dilakukan, termasuk pelacakan kontak tambahan dan pengujian yang ditargetkan.
Â
Gejala Varian Lambda:
Gejala utama virus corona jenis ini yang disebutkan NHS agar diwaspadai adalah:
- suhu badan tinggi
- batuk yang terus menerus
- kehilangan atau perubahan indra penciuman atau perasa
Ada kemungkinan bahwa kebanyakan orang dengan gejala COVID-19 akan memiliki setidaknya satu dari gejala yang tercantum.
Siapa pun yang memiliki gejala COVID-19 harus mengisolasi diri, bersama dengan anggota rumah tangga mereka.
Orang dengan gejala COVID-19 juga harus mendapatkan tes PCR sesegera mungkin untuk memverifikasi apakah mereka terpapar virus tersebut.
Advertisement