Presiden Brasil Jair Bolsonaro Didemo Terkait Kasus Korupsi Vaksin COVID-19

Dinilai lalai dalam penangan COVID-19, presiden Brasil, Jair Bolsonaro didemo oleh masyarakatnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Jul 2021, 16:34 WIB
Diterbitkan 04 Jul 2021, 16:34 WIB
Presiden Brasil Jair Bolsonaro (AP/Eraldo Peres)
Presiden Brasil Jair Bolsonaro (AP/Eraldo Peres)

Liputan6.com, Brasilia - Puluhan ribu orang turun ke jalan Brasil untuk memprotes pemerintahan Presiden Jair Bolsonaro dan penangannya terhadap pandemi COVID-19.

Dikutip dari BBC, Minggu (4/7/2021), protes ini dipicu oleh tuduhan korupsi baru-baru ini yang melibatkan pembelian vaksin oleh kementerian kesehatan.

Bulan lalu, jumlah kematian COVID-19 di Brasil melewati angka 500.000. Dengan angka tersebut, Brasil memiliki jumlah kematian tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat.

Pada Jumat 2 Juli 2021, Mahkamah Agung di negara itu menyetujui permintaan jaksa agung untuk membuka penyelidikan atas peran Bolsonaro dalam skandal tersebut.

Bolsonaro telah dituduh oleh pelapor di kementerian karena gagal mengambil tindakan ketika diperingatkan tiga bulan lalu bahwa pejabat senior telah setuju untuk menerima suap untuk membeli dosis mahal dari vaksin buatan India, Covaxin.

Ia membantah melakukan kesalahan, dengan mengatakan oposisi membuat tuduhan untuk membuka proses pemakzulan terhadapnya.

Hanya 11% Dewasa yang sudah Divaksin

Vaksinasi di Brasil
Seorang wanita mengamati jarum suntik berisi vaksin COVID-19 Sinovac yang akan disuntikkan kepada lansia selama program vaksinasi prioritas di lokasi drive-thru yang didirikan di tempat parkir stadion sepak bola Pacaembu, Sao Paulo, Brasil, Rabu (3/3/2021). (AP Photo/Andre Penner)

Karena beberapa keputusannya dalam penanganan pandemi COVID-19, Presiden Bolsonaro telah banyak dikritik karena tidak menerapkan respons nasional yang terkoordinasi dan karena sikap kritisnya terhadap vaksin, lockdown, serta persyaratan pemakaian masker -- yang ia coba kendurkan.

Lembaga kesehatan Fiocruz baru-baru ini mengatakan situasinya "kritis" di negara di mana hanya 11% orang dewasa telah divaksinasi.

Bulan lalu, restoran, bar, dan toko di banyak kota kembali dibuka. Selain itu, banyak orang di jalanan tidak memakai masker wajah atau menjaga jarak.

 

Reporter: Paquita Gadin

Infografis Tahan Diri atau Bisa Mati karena Covid-19

Infografis Tahan Diri atau Bisa Mati karena Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Tahan Diri atau Bisa Mati karena Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya