Liputan6.com, Beijing - Belakangan ini para ilmuwan dari China’s National Space Science Centre berhasil menghitung bahwa hanya dibutuhkan 23 roket Long March 5 untuk mengalihkan asteroid dari jalurnya dengan jarak yang lebih jauh dari radius Bumi.
Salah satu asteroid yang telah diincar para peneliti sebagai target potensial adalah Bennu.
Baca Juga
Melansir dari Metro UK pada Jumat (09/07/2021). Bennu adalah batu seberat 78 miliar kilogram yang akan berada dalam jarak 7,5 juta kilometer dari orbit Bumi dalam 150 tahun ke depan dan menjadi sebuah ancaman yang berpotensi berbahaya.
Advertisement
Bennu setinggi Empire State Building itu termasuk dalam kelas batuan yang berpotensi menyebabkan kerusakan suatu benua. Peluang Bennu menabrakkan ke Bumi hanya 1 banding 2700. Dengan begitu potensi kehancurannya akan sangat dahsyat. Sehingga para ilmuwan harus segera mengantisipasinya guna menghindari asteroid tersebut.
Usulan China untuk mengalihkan asteroid dengan roket Long March 5, yang diterbitkan dalam jurnal ilmu planet Icarus, bukanlah yang pertama dari jenisnya.
NASA pun akan mencoba mengalihkan dua asteroid dengan pesawat antariksa robotik yang dekat dengan Bumi sekitar akhir tahun ini melalui tahapan Double Asteroid Redirection Test (DART).
Bisa Menghancurkan Benua
AS juga telah melihat solusi potensial untuk Bennu, ketika akhirnya mendekati Bumi. Sementara itu, proyek HAMMER (Hypervelocity Asteroid Mitigation Mission for Emergency Response) akan mengirim lebih dari 400 ton bahan roket. Jumlah yang mencapai asteroid lebih cepat daripada antisipasi China dan dengan dampak kinetik yang lebih besar.
Meskipun demikian, rencana AS ini akan memakan waktu setidaknya 25 tahun untuk mempersiapkan. Waktunya lebih lama dan mahal dibandingkan China yaitu sepuluh tahun saja.
Beberapa ilmuwan telah mengusulkan untuk menghancurkan asteroid dengan senjata nuklir. Akan tetapi, ada risiko besar yang harus dihadapi. Asteroid dapat pecah menjadi potongan yang lebih kecil yang masih bisa menghantam Bumi. Dengan begitu, mengirimkan beberapa roket, seperti Long March 5, akan menjadi pilihan yang lebih praktis.
“[Ada] kemungkinan untuk bertahan melawan asteroid besar dengan teknik bebas nuklir dalam 10 tahun,” ungkap peneliti Li Mingtao kepada South China Morning Post.
Di samping itu, NASA telah mengirim pesawat antariksa ke Bennu untuk mengumpulkan sampel dari asteroid. NASA berharap bisa menemukan molekul primordial yang ada pada awal kehidupan di Bumi.
Osirix-Rex, pesawat antariksa yang dioperasikan akan kembali ke Bumi dengan sampelnya pada tahun 2023. Roket Long March 5 adalah pusat rencana antariksa China di masa depan. Di mana telah melakukan sebagian besar pengiriman stasiun antariksa China dan meluncurkan probe ke Bulan dan Mars.
China telah berhasil meluncurkan enam roket Long March 5 sejak 2016, termasuk satu yang menyebabkan masalah keamanan setelah terbakar di atmosfer bumi awal tahun ini.
Reporter: Bunga Ruth
Advertisement