Liputan6.com, Singapura - Lokasi karaoke di Singapura menjadi klaster terbaru COVID-19. Tercatat, ada sekitar 56 kasus baru yang muncul.
Angka tersebut merupakan jumlah harian tertinggi yang pernah dilihat Singapura dalam 10 bulan terakhir, demikian dikutip dari laman BBC, Kamis (15/7/2021).
Lokasi ini lantas ditutup. Padahal, kerap dijadikan sebagai ruang interaksi. Lounge ditutup sebagai bagian dari tindakan penguncian guna menekan angka penyebaran.
Advertisement
Klaster terbaru ini terjadi ketika Singapura secara bertahap melonggarkan pembatasan aktivitas masyarakat dan memungkinkan orang untuk bertemu dalam kelompok yang lebih besar.
Sebanyak 54 kasus kini telah ditelusuri, menjadikan lokasi ini sebagai klaster aktif dan terbesar di Singapura.
Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) mengatakan pihaknya juga sedang menyelidiki sekelompok WN Vietnam yang sering mengunjungi ruang tunggu tersebut, menambahkan bahwa mereka juga akan melihat kepada siapa saja mereka telah melakukan kontak fisik.
Â
Lokasi Hiburan Malam Kerap Jadi Klaster COVID-19 di Beberapa Negara
Pihak berwenang telah mendesak siapa pun yang berinteraksi sosial atau yang mengunjungi ruang karaoke yang terkena dampak, untuk melakukan pengujian.
Tempat hiburan malam Singapura -- termasuk lokasi makan malam dan karaoke -- telah ditutup sejak Maret 2020 sebagai bagian dari tindakan pencegahan COVID-19.
Ini bukan pertama kalinya tempat hiburan malam dikaitkan dengan wabah COVID-19.
Di Taiwan, sejumlah besar kasus ditemukan terkait dengan lokasi rumah penjual teh -- tempat hiburan khusus dewasa. Di Korea juga, ada lonjakan besar dalam kasus yang terkait dengan klub malam.
Advertisement