Liputan6.com, Tokyo - Olimpiade Tokyo telah mendaftarkan kasus COVID-19 pertamanya di Desa Olimpiade enam hari sebelum Pertandingan dibuka, kata penyelenggara.
CEO Tokyo 2020 Toshiro Muto mengkonfirmasi pada hari Sabtu bahwa seorang pengunjung dari luar negeri yang terlibat dalam penyelenggaraan Pertandingan telah dites positif. Dia tidak akan mengungkapkan kewarganegaraan orang itu, mengutip masalah privasi, demikian seperti dikutip dari Al Jazeera, Sabtu (17/7/2021).
Baca Juga
Masa Takaya, juru bicara komite penyelenggara Tokyo, mengatakan kepada konferensi berita bahwa kasus pertama di Desa itu dilaporkan selama tes skrining.
Advertisement
Orang tersebut telah dikeluarkan dari Desa di mana ribuan atlet dan ofisial akan tinggal selama Pertandingan. Penyelenggara telah menempatkan langkah-langkah ketat untuk menghindari infeksi coronavirus di desa.
"Saat ini orang ini terbatas pada sebuah hotel," kata Takaya.
Seiko Hashimoto, kepala penyelenggara Tokyo 2020 Games, menambahkan: "Kami melakukan segalanya untuk mencegah wabah COVID. Jika kita berakhir dengan wabah, kita akan memastikan kita memiliki rencana untuk menanggapi."
Publik Jepang Cemas
Al Jazeera mengatakan berita itu memicu kekhawatiran di kalangan publik Jepang meskipun ada kepastian oleh otoritas setempat dan penyelenggara Pertandingan bahwa acara itu akan diadakan di lingkungan yang aman.
Orang-orang di Jepang telah khawatir tentang Olimpiade di tengah kebangkitan infeksi coronavirus baru dan kekhawatiran bahwa masuknya pengunjung asing dapat membantu mengubah Olimpiade Tokyo menjadi acara super-spreader, yang pada gilirannya dapat membuat ketegangan lebih lanjut pada sistem medis Jepang yang sudah menggeliat.
Olimpiade sudah ditunda setahun karena pandemi virus corona.
Pertandingan dijadwalkan dibuka pada 23 Juli dan akan berlangsung hingga 8 Agustus untuk diikuti oleh Paralympic Games.
Advertisement