Liputan6.com, Tokyo - Atlet muda China diserang netizen di media sosial Weibo. Gara-garanya ia gagal mendapat medali di Olimpiade Tokyo 2020, namun memposting selfie.
Sejumlah netizen kesal saat atlet perempuan bernama Wang Luyao (23) melakukan hal tersebut.
Pada selfie dengan piyama berwarna hitam itu, Wang menulis permintaan maaf karena "gentar". Ia berjanji akan berjuang lagi di Olimpiade Paris 2024. Netizen lantas menuding Wang lebih fokus mencari popularitas karena langsung foto selfie.
Advertisement
“Maaf semuanya, aku akui aku takut," tulis Wang.
Tak disangka, postingan tersebut menuai murka sejumlah orang.
"Mengapa tidak merenung atas kegagalanmu? Apa tujuanmu merilis selfie arogan?" ujar seorang netizen seperti dikutip South China Morning Post, Selasa (27/7/2021).
"Kamu tidak berpikir kenapa kamu gagal, tetapi secepatnya memposting selfie di Weibo. Kelihatannya keinginanmu adalah menjadi terkena," kata netizen lain.
Ada pula yang meledek piyama yang dikenakan Wang.
Admin Weibo lantas turun tangan. Ada 16 pengguna yang dicekal selama 180 hari dan 17 orang lainnya selama 90 hari, demikian laporan media pemerintah China, Global Times.
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Perkara Medali
Wang Luyao disebut sebagai andalan dari China, sehingga kekalahannya memicu kekecewaan.
South China Morning Post menyebut hal serupa pernah terjadi di masa lalu. Pada Olimpiade Los Angeles 1984, rumah atlet terkenal Zhu Jianhua di Shanghai dilempar massa ketika ia hanya mendapat perunggu.
Pada Olimpiade Seoul 1988, atlet gimnastik Li Ning juga mendapat tumpukan surat kebencian setelah tak membawa pulang medali.
Namun, kali ini ada banyak netizen China yang memberikan semangat kepada Wang Luyao. Global Times menyorot netizen yang menulis bahwa sekarang bukan lagi zaman harus memenangkan medali, sebab tampil di Olimpiade juga sudah luar biasa.
Muncul pula hastag "Wang Luyao masih gadis hebat dari Zhejiang" yang menjadi trending topik di China dan dilirik 490 juta kali.
Advertisement