Lonjakan COVID-19 Picu Wisatawan AS Keluar dari Daftar Negara Aman Virus Corona Uni Eropa

Melonjaknya kasus COVID-19 di AS membuat UE mempertimbangkan kembali kehadiran wisatawan AS di negara tersebut.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Sep 2021, 14:03 WIB
Diterbitkan 01 Sep 2021, 14:03 WIB
Ilustrasi wisatawan
Ilustrasi wisatawan Amerika Serikat (Dok.Pexels/Kendall Hoopes)

Liputan6.com, Washington, D.C - Uni Eropa pada Senin 31 Agustus 2021 mengeluarkan rekomendasi bahwa orang Amerika harus dilarang melakukan perjalanan yang tidak penting ke negara-negara anggotanya. Sara itu dikeluarkan mengingat peningkatan kasus COVID-19 di Amerika Serikat.

Melansir dari laman CNN, Rabu (1/9/2021), 27 negara UE yang meliputi Prancis, Italia, dan Jerman, telah disarankan untuk menerapkan kembali pembatasan terkait COVID-19 dan menghentikan kedatangan wisatawan dari AS dan 5 negara lain.

Panduan yang saat ini juga berlaku untuk Israel, Kosovo, Lebanon, Montenegro, dan Republik Makedonia Utara, tidak mengikat bagi negara-negara anggota UE. Hal ini berarti tergantung masing-masing negara UE apakah ingin menerima wisatawan yang telah divaksinasi penuh, yang melakukan perjalanan tidak penting ke negaranya atau tidak.

Eropa telah mulai terbuka untuk wisatawan AS pada Mei dengan tempat tujuan yang tergantung pada sektor pariwisata dari sebrang Atlantik yang ingin menutup kerugian besar akibat kuncitara berturut-turut.

Dewan Eropa, merekomendasikan pada Juni agar blok tersebut mencabut pembatasan perjalanan yang tidak penting dari 14 negara, termasuk AS.

Kasus COVID-19 di AS telah melonjak beberapa pekan terakhir, seiring infeksi varian Delta yang sangat menular di antara orang Amerika yang tidak divaksinasi. COVID-19 dikalangan anak-anak pun mencapai tingkat yang tak terlihat sejak musim dingin.

“Apa yang terjadi sekarang sepenuhnya dapat diprediksi, tetapi sepenuhnya dapat dicegah. Dan Anda tahu kami tahu bahwa kami memiliki persediaan yang diperlukan dengan vaksin untuk membalikkan keadaan ini,” ujar Dr. Anthony Fauci, pakar penyakit menular pemerintah AS. “Kami dapat membalikkan keadaan ini dan kami bisa melakukannya secara efisien dan cepat jika kami membuat orang-orang itu divaksinasi.”

Menurut data Centers for Disease Control and Prevention (CDC) atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, secara nasional, sebanyak 52.1% dari populasi telah divaksinasi penuh pada hari Sabtu.  

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kasus Harian COVID-19 AS

Ilustrasi COVID-19 (pixabay)
Ilustrasi COVID-19 (pixabay)

Menurut data dari pejabat kesehatan federal dan Universitas Johns Hopkins, pada hari Sabtu, Florida memiliki tingkat rawat inap COVID-19 tertinggi di AS, yakni 75 pasien per 100.000 residen di rumah sakit.

Data negara pun menunjukkan angka tertinggi kasus COVID-19 pada hari Jumat dengan 690,5 kasus baru per 100.000 orang dari 20 Agustus hingga 26 Agustus.

Kurang dari 50% orang di Carolina Selatan, Louisiana, dan Texas telah divaksinasi penuh.

Beberapa rumah sakit di 4 negara bagian  - Florida, Carolina Selatan, Texas, dan Louisiana - sedang berjuang menghadapi kelangkaan oksigen.

Pejabat kesehatan negara bagian dan konsultan rumah sakit berpendapat bahwa beberapa rumah sakit beresiko harus menggunakan persediaan oksigen cadangan atau kehabisan oksigen dalam waktu dekat.

 

Reporter: Ielyfia Prasetio

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya