250 Warga Jepang Meninggal Dalam Rumah Akibat COVID-19 pada Agustus 2021

Badan Kepolisian Nasional Jepang (NPA) mengatakan, tercatat ada 250 kasus kematian.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 14 Sep 2021, 14:32 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2021, 14:32 WIB
Tokyo Masuki Keadaan Darurat Covid-19 Keempat
Komuter yang mengenakan masker berjalan di lorong selama jam sibuk di Stasiun Shinagawa, Tokyo, Senin (12/7/2021). Otoritas Jepang menempatkan Tokyo di bawah keadaan darurat Covid-19 keempat sebagai upaya menahan lonjakan kasus infeksi virus Corona dari Senin hingga 22 Agustus. (AP /Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Tokyo - Jumlah orang Jepang yang terinfeksi COVID-19 dan meninggal dunia di luar rumah sakit, seperti rumah mencapai angka tertinggi pada Agustus 2021. Tercatat ada 250 kasus kematian, kata Badan Kepolisian Nasional Jepang (NPA).

NPA mengatakan bahwa angka di bulan Agustus jauh melampaui rekor sebelumnya 132 pada Januari, dan melonjak lagi pada Juli.

Dikutip dari laman japantimes, Selasa (14/9/2021) sejak data pembanding tersedia pada Maret tahun lalu, jumlah kumulatif telah meningkat menjadi 817 kasus.

Pada sejumlah pelaporan, ada 112 kematian seperti di Tokyo, 23 di Prefektur Saitama, 22 di Prefektur Kanagawa dan 20 di Prefektur Osaka, Jepang.

Dari 250, 132 telah dites positif terpapar COVID-19 saat mereka masih hidup, sementara infeksi di antara 118 sisanya terdeteksi setelah kematian mereka.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Pria Sumbang Angka Kematian Terbanyak

Ramainya Jalanan Tokyo Saat Kasus COVID-19 Masih Tinggi
Orang-orang yang memakai masker untuk membantu melindungi diri dari penyebaran virus corona berjalan melintasi persimpangan di Tokyo, Senin (30/8/2021). Total nasional, Jepang mencatatkan 1,4 juta kasus dan 15.851 kematian akibat COVID-19. (AP Photo/Koji Sasahara)

 

Dari 250, pria menyumbang 184 kematian dan wanita 66. Sebelumnya, pakar kesehatan di Jepang telah memperingatkan bahwa lonjakan baru-baru ini dalam kasus virus corona di Tokyo, dapat membuat rumah sakit di bawah tekanan berat kecuali anak muda berhenti bersosialisasi di malam hari dan divaksinasi.

Belum lama ini, pemerintah Jepang menyampaikan akan menerima 150 juta dosis vaksin Novavax dari Amerika Serikat. Vaksin COVID-19 itu akan datang mulai awal 2022.

Berdasarkan laporan Kyodo, manufaktur vaksin dan distribusi vaksin Novavax di Jepang akan dilakukan oleh Takeda Pharmaceutical yang bermarkas di Tokyo.

Takeda dan Novavax saat ini sedang mengembangkan vaksinnya yang akan digunakan sebagai booster dan supaya efektif melawan varian virus corona.

Vaksin itu disebut TAK-019 di Jepang. Kementeran Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang berkata vaksin itu 90 persen efektif dalam mencegah COVID-19 dalam uji klinis yang dilaksanakan di luar negeri.

Saat ini, Novavax belum digunakan di AS. Pihak perusahaan masih mengajukan penggunaan darurat untuk vaksin COVID-19 mereka.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya