British Council Gelar Diskusi Soal Perubahan Iklim, Fokus Bahas Adaptasi Iklim di ASEAN

Diskusi roundtable oleh British Council membahas soal perubahan iklim.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 11 Okt 2021, 17:39 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2021, 16:56 WIB
Ilustrasi Perubahan Iklim
Ilustrasi perubahan iklim. (dok. Unsplash.com/Lucas Marcomini/@lucasmarcomini)

Liputan6.com, Jakarta - Perubahan iklim menjadi isu yang paling penting dibahas bagi berbagai pemangku jabatan saat ini. 

Terkait hal tersebut, British Council menyelenggarakan diskusi pertama dari lima seri diskusi roundtable pendidikan tinggi menuju penyelenggaraan COP26 di bulan November.

Dengan judul "Adaptasi serta Ketahanan Iklim di ASEAN: dari Kebijakan hingga Aplikasi Praktis", panel akademisi, pembuat kebijakan serta para pemimpin iklim dari ASEAN serta Inggris mendiskusikan peran yang dimainkan oleh universitas dalam pencegahan serta bantuan bencana terkait iklim.

"Menanggapi dampak dari perubahan iklim menjadi sebuah kebutuhan, tidak hanya melalui penguatan ketahanan komunitas, namun juga dengan membangun lingkungannya. Variabilitas pembangunan linkungan binaan, termasuk perspektif segi fisik, sosial, ekonomi dan lingkungan, banyak wilayah pesisir yang kondisinya memburuk karena dampak dari perubahan iklim. Mengurangi kerentanan – kerentanan ini sekaligus dengan meningkatkan kapasitas masyarakat sangat penting untuk membangun ketahanan komunitas dengan melindungi masyarakat dari kerusakan lebih lanjut yang disebabkan oleh perubahan iklim," demikian seperti mengutip rilis pers British Council. 

Roundtable ini menjadi titik awal kertas kebijakan (policy paper) fokus pada resiliensi dan adaptasi iklim di ASEAN. 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Peran Sektor Pendidikan Tinggi

Kesepakatan iklim di Jerman
Perusahaan Besar Jerman mendesak pemerintah selanjutnya untuk meningkatkan perubahan iklim (Martin Maisner/AP)

Sektor pendidikan tinggi pun diharapkan bisa memiliki peran yang lebih banyak. 

Sektor tersebut diharapkan bisa bekerja dengan komunitas di lapangan melalui riset dan kolaborasi komunitas untuk mendukung mereka beradaptasi terhadap perubahan iklim dan menjadi lebih tahan terhadap bencana akibat iklim serta cuaca ekstrim. 

Selain itu, sektor pendidikan tinggi diharapkan dapat membantu para murid untuk mengembangkan pengetahuan serta keahlian yang diperlukan sehingga mereka mampu menghadapi tantangan iklim yang kompleks di masa mendatang.

Kerja sama global sangatlah krusial untuk menyikapi tantangan bersama di bidang perubahan iklim.

Seri diskusi roundtable pendidikan tinggi merupakan bagian dari 'The Climate Connection' program global British Council untuk menyediakan wadah dialog, kerja sama serta aksi nyata, menghubungkan jutaan orang – orang di seluruh dunia untuk solusi bersama menyikapi kriris iklim.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya