Takut Ada Sensor, Microsoft Akan Tutup LinkedIn di China

Regulator China mengatakan kepada perusahaan itu bahwa mereka harus memperbaiki pengawasan konten awal tahun ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Okt 2021, 07:03 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2021, 07:03 WIB
LinkedIn
Ilustrasi LinkedIn (AP Photo)

Liputan6.com, Beijing - Microsoft akan menutup LinkedIn di China akhir tahun ini, perusahaan itu mengumumkannya pada Kamis (14/10).

Situs jaringan profesional, yang mulai beroperasi di China pada 2014, menghadapi "lingkungan operasi yang jauh lebih menantang dan persyaratan kepatuhan yang lebih besar" di negara itu, katanya dalam sebuah unggahan di blog.

"Kami menyadari bahwa mengoperasikan LinkedIn versi lokal di China berarti kepatuhan terhadap persyaratan pemerintah China pada platform Internet," kata perusahaan itu. "Meskipun kami sangat mendukung kebebasan berekspresi, kami mengambil pendekatan ini untuk menciptakan nilai bagi anggota kami di China dan di seluruh dunia."

Namun, tampaknya beban regulasi oleh pemerintah China telah menjadi terlalu banyak, demikian dikutip dari VOA Indonesia, Sabtu (16/10/2021).

Regulator China mengatakan kepada perusahaan itu bahwa mereka harus memperbaiki pengawasan konten awal tahun ini, lapor harian The Wall Street Journal. LikedIn mulai memblokir beberapa konten dan profil yang dilarang oleh regulator China, termasuk profil jurnalis.

"Meskipun kami telah berhasil membantu para anggota LinkedIn di China menemukan pekerjaan dan peluang ekonomi, kami belum menemukan tingkat keberhasilan yang sama dalam aspek-aspek yang lebih bersifat sosial untuk berbagi dan mendapat informasi," kata LinkedIn.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tak Sepenuhnya Tinggalkan China

Ilustrasi LinkedIn
Ilustrasi LinkedIn. Kredit: 3D Animation Production Company from Pixabay

LinkedIn tidak sepenuhnya meninggalkan pasar China. Kini perusahaan akan menawarkan apa yang disebut InJobs, yang tidak akan memiliki aspek sosial dan tidak akan memungkinkan para penggunanya untuk berbagi konten, lapor Reuters.

LinkedIn adalah satu-satunya situs jejaring sosial berbasis di AS yang masih tersedia untuk pengguna di China.

Microsoft membeli LinkedIn pada tahun 2016, dan situs perusahaan itu sekarang memiliki 774 juta pengguna.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya