China Kecam Penembakan Mahasiswanya di Chicago, Minta Polisi Tegas

Seorang mahasiswa China berusia 24 tahun dirampok dan ditikam di Chicago.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 12 Nov 2021, 07:31 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2021, 07:31 WIB
Ilustrasi Bendera China (AFP/STR)
Ilustrasi Bendera China (AFP/STR)

Liputan6.com, Chicago - Diplomat China mengecam penembakan yang mengakibatkan tewasnya seorang mahasiswa China yang berusia 24 tahun. Pemuda bernama Shaoxiong Zheng sedang menempuh S2 di University of Chicago.

Zheng kehilangan nyawa dalam insiden penembakan. Dua orang lainnya tewas dalam peristiwa nahas itu.

Konsulat Jenderal China di Chicago lantas meminta Amerika Serikat mengambil langkah tegas untuk melindungi warga China, serta membuka informasi terkait kejadian ini kepada publik.

Menurut laporan media pemerintah China, Global Times, Jumat (12/11/2021), warga China juga diminta untuk mengawasi situasi keamanan di tempat tinggal mereka dan memerhatikan informasi keamanan dari pemerintah setempat.

Sementara, pihak Universitas Chicago berjanji akan kooperatif dengan Departemen Kepolisian Chicago untuk menangani kasus ini. Pihak universitas turut berjanji untuk memperkuat patroli keamanan di kampus.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Insiden Kekerasan Meningkat

Warga AS yang Sudah Divaksinasi Tak Perlu Kenakan Masker Lagi
Orang-orang memanfaatkan cuaca musim semi yang hangat di sepanjang Danau Michigan, Chicago, Selasa (27/4/2021). Warga AS yang telah menerima vaksin COVID-19 tidak lagi diwajibkan mengenakan masker saat berada di luar ruangan kecuali berada di tengah kerumuman orang asing. (AP Photo/Shafkat Anowar)

Selain di Chicago, Konsulat Jenderal China di Los Angeles turut mencatat naiknya angka kekerasan yang menimpa waga China.

Sebelumnya, ada akademisi China yang dirampok di China Town, Los Angeles. Pelaku menggunakan senjata api dalam aksinya.

Pihak konsulat menyebut belakangan ini kejahatan terhadap warga Asia-Amerika sering terjadi. Korbannya banyak dari China.

Polisi pun diminta menambah patroli dan perlindungan keamanan di Chinatown dan daerah-daerah komunitas Tionghoa lainnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya