Liputan6.com, Kabul - Beredar kabar hampir 600 anggota afiliasi ISIS di Afghanistan -- yang dikenal sebagai ISIS-Provinsi Khorasan -- telah ditangkap oleh Taliban. Sejak kembali berkuasa di sana pada pertengahan Agustus lalu.
Kabar tersebut diungkapkan kelompok Taliban di Afghanistan pada Rabu 10 November 2021.
Advertisement
Baca Juga
Laporan VOA Indonesia, yang dikutip Jumat (12/11/2021), menyebut bahwa seorang juru bicara dari Direktorat Intelijen, yang merupakan nama baru dari badan mata-mata Afghanistan di bawah kekuasaan Taliban, mengatakan kepada wartawan di Kabul bahwa komandan “pejabat tinggi” dari kelompok ISIS-Khorasan yang juga dikenal sebagai ISIS-K atau ISKP, termasuk di antara militan yang berhasil ditahan.
"Orang-orang yang terkait dengan Daesh (ISIS) kini ditahan di penjara di bawah keamanan ketat," kata Kahlil Hamraz pada konferensi pers di Kabul, menggunakan julukan setempat, Daesh, yang berarti hinaan terhadap keberadaan ISIS-Khorasan.
Dia mengatakan operasi keamanan yang sedang berlangsung terhadap kelompok itu juga telah menewaskan hampir 40 gerilyawan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
1.800 Militan ISIS Telah Dibebaskan Sebelum Taliban Berkuasa
Hamraz menuduh mantan pemerintah Afghanistan telah membebaskan sekitar 1.800 militan ISIS-Khorasan bersama dengan penjahat lainnya dari fasilitas penahanan, tepat sebelum Taliban mengambil alih Kabul pada Agustus lalu.
Dia mengatakan para tahanan yang dibebaskan itu berada di balik pemboman mobil dan kegiatan kekerasan lainnya yang terjadi baru-baru ini di beberapa wilayah di Afghanistan.
ISIS-Khorasan mengaku bertanggung jawab atas puluhan serangan di seluruh negeri, termasuk bom bunuh diri. Kekerasan itu menewaskan dan melukai ratusan warga sipil Afghanistan dan pasukan Taliban.
Taliban merilis rincian keberhasilan mereka melawan ISIS-Khorasan di tengah meningkatnya kritik terhadap kemampuan mereka untuk secara efektif menangani ancaman teroris yang meningkat di negara tersebut.
Advertisement