Uji Kasus Varian Baru Omicron, Palestina Kirim 100 Sampel ke RS Israel

Pada Minggu (5/12), wilayah Palestina mencatat 275 kasus COVID-19 baru dan tiga kematian dalam 24 jam terakhir.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 07 Des 2021, 08:03 WIB
Diterbitkan 07 Des 2021, 08:03 WIB
FOTO: Suasana Sepi Jalur Gaza saat Kembali Lockdown
Suasana pantai yang kosong selama lockdown untuk menahan pandemi virus corona COVID-19 di Jalur Gaza, Palestina, Jumat (18/12/2020). Lockdown diberlakukan di sejumlah tempat. (AP Photo/Khalil Hamra)

Liputan6.com, Tepi Barat - Palestina mengirim 100 sampel COVID-19 ke rumah sakit Israel untuk menguji varian Omicron, kata seorang pejabat senior negara tersebut pada Minggu (5/12).

Tepi Barat Palestina tidak memiliki laboratorium untuk menguji varian baru COVID-19 itu, demikian dikutip dari laman Xinhua, Selasa (7/12/2021).

Sehingga sampel dikirim ke Rumah Sakit Tel Hashomer di Tel Aviv, Israel kata Menteri Kesehatan Palestina Mai al-Kaila mengatakan kepada radio negara Voice of Palestine.

Mayoritas sampel berasal dari warga Palestina yang baru saja kembali ke wilayah Palestina dari luar negeri, katanya, mencatat bahwa "setiap infeksi dengan varian baru akan diumumkan di media."

Menkes al-Kaila meminta orang-orang Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza untuk segera divaksinasi, dengan mengatakan bahwa "ini akan membuat kekebalan mereka lebih tahan terhadap varian."

Pada Minggu (5/12), wilayah Palestina mencatat 275 kasus COVID-19 baru dan tiga kematian dalam 24 jam terakhir, menurut laporan harian COVID-19 dari Kementerian Kesehatan Palestina.

Pada Sabtu (4/12), pihak berwenang Palestina memutuskan untuk memberlakukan langkah-langkah baru di titik-titik persimpangan dan terminal di Tepi Barat dan Jalur Gaza untuk memerangi penyebaran varian baru.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Israel Sumbangkan Kelebihan Vaksin COVID-19 ke Palestina

Ada Zona Karantina Virus Corona di Jalur Gaza
Petugas kesehatan yang mengenakan masker berjalan di zona karantina perbatasan Rafah dengan Mesir di Jalur Gaza, Palestina, Minggu (16/2/2020). Kementerian Kesehatan Palestina membangun zona karantina sebagai upaya untuk mengantisipasi wabah virus corona atau COVID-19. (SAID KHATIB/AFP)

Pada Februari 2021, Perdana Menteri Israel kala itu Benjamin Netanyahu berkata bahwa negaranya menyumbangkan vaksin COVID-19 ke Palestina dan sejumlah negara lain. Donasi vaksin ini disebut sebagai langkah simbolis.

Ashard Al-Awsat melaporkan, Rabu (24/2/2021), vaksin yang disumbangkan ke negara lain adalah hasil surplus atau kelebihan. Bulan Januari 2021, Palestina juga sudah mendapat vaksin Moderna dari Israel.

Israel mengungkap tidak bisa menyumbangkan vaksin secara signifikan, setidaknya sebelum vaksinasi dalam negeri selesai. Selain Palestina, Honduras juga mendapat donasi.

Program vaksinasi Israel adalah salah satu yang paling gencar di dunia. PM Netanyahu sudah disuntik vaksin Pfizer,dan hampir setengah populasi Israel telah mendapat satu dosis Pfizer.

Vaksin Pfizer juga menjadi pilihan Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Raja Salman dari Arab Saudi.

Israel sempat dikritik karena tidak menyediakan vaksin bagi warga Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Masalah pengiriman vaksin ke dua wilayah tersebut telah dibahas antara Israel dan Amerika Serikat.

Infografis Rentetan Konflik Terbaru Israel - Palestina

Infografis Rentetan Konflik Terbaru Israel - Palestina. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Rentetan Konflik Terbaru Israel - Palestina. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya