Sistem Melahirkan Anonim Mulai Digunakan di Jepang

Aturan ini dipakai pertama kalinya oleh seorang remaja di Jepang.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 05 Jan 2022, 10:30 WIB
Diterbitkan 05 Jan 2022, 10:30 WIB
Lahir di Perbatasan, Bayi Pakistan Dinamai Border
Ilustrasi bayi baru lahir. (dok. Omar Lopez/Unsplash)

Liputan6.com, Kumamoto - Sistem melahirkan anonim di Jepang telah mulai digunakan. Orang pertama yang memakainya adalah seorang remaja yang melahirkan pada Desember 2021.

Dilaporkan Kyodo News, Rabu (5/1/2021), sistem itu pertama kali digunakan oleh RS Jikei di Prefektur Kumamoto, Pulau Kyushu. Sistem itu adalah satu-satunya di Jepang.

RS membuat sistem tersebut untuk memfasilitasi para wanita yang ingin merahasiakan kandungan mereka, sehingga RS memberikan privasi ketimbang membiarkan wanita-wanita itu malah melahirkan tanpa bantuan medis.

Remaja ini melahirkan secara anonim karena masalah keluarga.

Kondisi bayinya dinyatakan sehat. Ibu yang melahirkan secara anonim itu berharap supaya anaknya dapat diadopsi.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Surat untuk Masa Depan

Ilustrasi Bayi Prematur
Ilustrasi Bayi Prematur Foto oleh Lisa Fotios dari Pexels

Pihak RS berkata ibu muda itu masih membuka kemungkinan untuk membuka identitasnya di masa depan.

Gadis itu memberikan sebuah amplop yang berisi surat dan KTP. Bila anak itu mau, ia bisa membuka amplopnya di masa depan agar mengetahui identitas ibunya.

Motif dari gadis itu untuk melahirkan secara anonim adalah konflik keluarga. Ia takut hubungannya dengan sang ibu rusak apabila keberadaan bayi itu diketahui.

Sebelumnya, Jerman juga bisa melakukan kelahiran anonim sejak 2014. Sang anak bisa mengetahui identitas ibunya ketika mereka berusia 16 tahun.

Sementara, Jepang belum secara resmi memberikan legislasi pada kelahiran anonim.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya