Kepala Regulator Kesehatan Brasil Minta Presiden Jair Bolsonaro Tak Skeptis pada Vaksin COVID-19

Jair Bolsonaro mengkritisi Anvisa Brasil pada Kamis (6/1) karena menyetujui penggunaan vaksin COVID-19 buatan Pfizer untuk anak-anak usia 5-11 tahun.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Jan 2022, 07:03 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2022, 07:03 WIB
Presiden Brasil Jair Bolsonaro (AP/Eraldo Peres)
Presiden Brasil Jair Bolsonaro (AP/Eraldo Peres)

Liputan6.com, Brasilia - Kepala regulator kesehatan Brasil, Anvisa, telah meminta Presiden Jair Bolsonaro yang skeptis akan vaksin untuk menarik pernyataannya yang mengkritisi instansi itu karena mengotorisasi pemberian vaksinasi COVID-19 pada anak-anak.

Dalam sebuah surat kepada Jair Bolsonaro yang diungkap untuk umum pada Sabtu (8/1), purnawirawan laksamana muda Antonio Barra Torres meminta presiden untuk membuktikan pernyataannya bahwa ada "kepentingan-kepentingan" yang tak diungkap di balik keputusan vaksin itu, atau menarik pernyataannya, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia, Selasa (11/1/2022).

Bolsonaro mengkritisi Anvisa Brasil pada Kamis (6/1) karena menyetujui penggunaan vaksin COVID-19 buatan Pfizer untuk anak-anak usia 5-11 tahun, karena ia belum pernah mendengar ada anak yang meninggal karena COVID-19.

"Apa di balik ini? Apa kepentingan dari maniak vaksin?" kata Bolsonaro dalam sebuah wawancara radio.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Bicara Tanpa Bukti

FOTO: Presiden Brasil Jair Bolsonaro Positif Terinfeksi COVID-19
Presiden Brasil Jair Bolsonaro (tengah) melambaian tangan kepada pendukungnya saat peresmian rumah sakit lapangan di Aguas Lindas, Goiais, Brasil, 5 Juni 2020. Hingga 6 Juli 2020, otoritas Brasil melaporkan 1,6 juta orang dinyatakan positif dan 65 ribu di antaranya meninggal dunia. (Sergio LIMA/AFP)

Bolsonaro dinilai seorang pemimpin sayap kanan yang sesumbar tidak mau divaksin dan seringkali meragukan efikasi dan keamanan vaksin COVID-19.

Ia mengatakan suntikan itu bisa memiliki efek samping pada anak-anak, tapi ia tidak memaparkan bukti lebih lanjut.

Anvisa dan para regulator kesehatan di seluruh dunia telah mendapati bahwa vaksin COVID-19 aman bagi orang-orang berusia lima tahun ke atas. Menurut dewan sekretaris kesehatan negara-negara bagian, sedikitnya 300 anak usia 5-11 tahun telah meninggal dunia di Brazil akibat COVID-19.

Kantor presiden tidak menanggapi permintaan Reuters untuk mengomentari surat tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya