Liputan6.com, Kiev - Presiden Ukraina mengatakan negaranya dibiarkan sendiri untuk melawan Rusia setelah Kremlin melancarkan invasi besar-besaran yang menewaskan lebih dari 130 warga Ukraina pada hari pertama.
Dalam pidato video kepada bangsa tepat setelah Jumat 25 Februari 2022 tengah malam, Volodymyr Zelenskiy mengatakan: Kami dibiarkan sendiri untuk mempertahankan negara kami.
Baca Juga
"Siapa yang siap bertarung bersama kita? Saya tidak melihat siapa pun. Siapa yang siap memberi Ukraina jaminan keanggotaan NATO? Semua orang takut," katanya seperti dikutip dari live update The Guardian, Jumat (25/2/2022).Â
Advertisement
Presiden Ukraina menambahkan bahwa dia dan keluarganya tetap di Ukraina, meskipun Rusia mengidentifikasi dia sebagai "target nomor satu".
Mereka ingin menghancurkan Ukraina secara politik dengan menjatuhkan kepala negara.
"Saya tinggal di lingkungan pemerintah bersama dengan yang lain."
"Musuh telah menetapkan saya sebagai target nomor satu, dan keluarga saya sebagai target nomor dua".Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
137 Orang di Ukraina Tewas, Situs Nuklir Chernobyl Dikuasai Rusia
Â
Zelenskiy juga mengatakan bahwa 137 warga sipil dan personel militer telah tewas sejauh ini dalam invasi Rusia, dan 316 orang lainya terluka. Dia menyebut mereka "pahlawan" dalam pidato video yang dirilis Jumat pagi di mana dia juga mengatakan ratusan orang lainnya terluka.
Zelenskyy mengatakan bahwa meskipun Rusia mengklaim hanya menyerang sasaran militer, situs sipil juga telah diserang.
"Mereka membunuh orang dan mengubah kota yang damai menjadi sasaran militer. Itu hal busuk dan tidak akan pernah dimaafkan," ucap Zelenskyy seperti dikutip dari Associated Press.
Presiden mengatakan semua penjaga perbatasan di Pulau Zmiinyi di wilayah Odesa tewas saat invasi Rusia hari pertama Kamis 24 Februari. Layanan penjaga perbatasan Ukraina pada hari sebelumnya melaporkan bahwa pulau itu dikuasai oleh Rusia.
Sementara itu, Ukraina mengatakan bahwa hampir 50 tentara Rusia telah tewas, AFP melaporkan.
Mengutip BBC dari pejabat Ukraina, pasukan militer Rusia dilaporkan telah menguasai pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl.
Penasihat Presiden Ukraina, Mykhailo Podoliak mengatakan "serangan yang sama sekali tidak berguna" pada hari Kamis merupakan "salah satu ancaman paling serius di Eropa saat ini".
Sebagai pengingat, sebuah ledakan di Chernobyl pada tahun 1986 menyebabkan bencana nuklir terburuk dalam sejarah manusia, baik dalam biaya dan korban.
Presiden Ukraina memperingatkan bencana seperti itu bisa terjadi lagi jika Rusia melanjutkan invasinya.
Advertisement