China Kirim Sinyal Ingin Jadi Juru Damai Perang Rusia - Ukraina

Perdana Menteri China Li Keqiang, Jumat (11/3) menyebut situasi di Ukraina "genting" dan menawarkan bantuan dalam memainkan "peran positif" bagi perdamaian sambil terus menolak untuk mengkritik Rusia.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Mar 2022, 17:00 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2022, 17:00 WIB
China, Jepang, dan Korsel Gelar Pertemuan Bahas Nuklir Korea Utara
Perdana Menteri Cina Li Keqiang saat menghadiri pertemuan puncak tiga negara di Tokyo, Jepang (9/5). Pada pertemuan ini salah satu yang dibahas adalah mengenai program nuklir Korea Utara. (Kim Kyung-Hoon / Pool via AP)

Liputan6.com, Beijing - Perdana Menteri China Li Keqiang, Jumat (11/3) menyebut situasi di Ukraina "genting" dan menawarkan bantuan dalam memainkan "peran positif" bagi perdamaian sambil terus menolak untuk mengkritik Rusia.

China secara umum berpihak pada Rusia dalam konflik itu, dan menolak menyebutnya sebagai perang atau invasi. Amerika menuduh China membantu menyebarkan berita bohong dan informasi yang keliru keluar dari Moskow.

China telah menawarkan untuk menjadi fasilitator pembicaraan antara kedua pihak, meskipun tidak banyak berpengalaman dalam peran itu dan kemungkinan tidak akan dipandang sebagai pihak yang netral.

Pekan ini negara itu mengirim bantuan kemanusiaan, mencakup pangan dan kebutuhan sehari-hari senilai $791.000 ke Ukraina tetapi tetap menentang sanksi terhadap Rusia atas invasinya dan berjanji akan melanjutkan perdagangan dan kerja sama ekonomi yang normal dengan Moskow.

Tanggung jawab Li, orang nomor 2 setelah Presiden Xi Jinping, utamanya mengawasi ekonomi terbesar kedua di dunia itu.

Berbicara setelah penutupan sesi tahunan badan legislatif China, ia mengatakan China tetap menentang sanksi karena akan "merugikan pemulihan ekonomi dunia."

Dia juga mengulangi pernyataan bahwa China mengikuti "kebijakan perdamaian luar negeri yang independen" dan "berpendapat bahwa kedaulatan dan integritas teritorial semua negara harus dihormati.

 

China Kirim Bantuan Kemanusiaan Senilai Rp 11 Miliar untuk Ukraina

Serangan Udara Rusia Hancurkan Rumah Sakit Bersalin di Ukraina
Sebuah mobil terbakar di sisi rumah sakit bersalin yang rusak akibat serangan udara di Mariupol, Ukraina (9/2/2022). Serangan Rusia telah merusak parah sebuah rumah sakit bersalin di kota pelabuhan Mariupol yang terkepung, kata pejabat Ukraina. (AP Photo/Evgeniy Maloletka)

Palang Merah China akan memberikan sejumlah bantuan kemanusiaan senilai 5 juta yuan atau Rp 11 miliar ke Ukraina.

Bantuan tersebut terdiri dari kebutuhan sehari-hari, kata juru bicara kementerian luar negeri China Zhao Lijian pada Rabu (9 Maret), seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Rabu (9/3/2022).

Invasi Rusia ke Ukraina bulan lalu telah mengirim lebih dari 1,5 juta warga Ukraina melarikan diri ke luar negeri.

Sementara mereka yang tersisa di kota Mariupol yang dikelilingi Ukraina dengan cepat kehabisan listrik, panas, makanan, dan air minum setelah lebih dari seminggu pengeboman.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya