Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan bahwa pemerintah RI akan memamerkan program E-Katalog di forum G20, dimana Indonesia memegang peran presidensi.
E-Katalog adalah aplikasi belanja online yang dikembangkan oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Pemerintah (LKPP).
Advertisement
Baca Juga
"Showcase ini (E-Katalog) kita sampaikan di G20. Jangan sampai hanya terkesima pada negara-negara maju saja," kata Menko Luhut Binsar Panjaitan, dan mengimbau anak muda agar sadar bahwa Indonesia punya potensi besar.
Nantinya aplikasi ini akan menyediakan berbagai macam produk dari berbagai komoditas yang dibutuhkan oleh pemerintah.
"E-Katalog akan tersedia di daerah, kabupaten, provinsi dan kota. E-katalog ini akan diwajibkan. Kita sudah buat studi dan akan kita lakukan."
"Dengan digitalisasi, semua wilayah akan buat digitalisasinya sendiri. Tanpa disadari, jika program ini dijalani maka akan terjadi pemerataan ekonomi," kata Luhut.
Transaksi E-Katalog ini diproyeksikan akan berdampak pada nilai transaksi mencapai Rp 400 Triliun.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Ciptakan Lapangan Pekerjaan
Menurut Luhut, Rp 400 Triliun bukan angka yang kecil, selama setahun. Angka ini bisa meningkat. Tiga tahun ke depan bisa mencapai Rp 700 Triliun.
"Anak-anak Indonesia akan bisa berkreasi menciptakan sesuatu. Dan produknya bisa dimasukkan ke dalam E-Katalog," kata Luhut.
Lewat E-Katalog nanti tidak akan ada lagi tender-tender, semua lewat digitalisasi. Akan mengurangi tindak korupsi
Sosialisasi telah dilakukan terhadap program E-Katalog yang nantinya akan diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo pada 24 Maret 2022.
"E-Katalog bukan hanya soal pendapatan yang proyeksikan mencapai Rp 400 Triliun. Namun ini soal pembukaan lapangan pekerjaan dan menumbuhkan kreativitas anak muda Indonesia," kata Luhut.
Advertisement