Rusia Mengaku Tidak Terpikir untuk Pakai Senjata Nuklir

Juru bicara pemerintahan Rusia berkata tak ada orang Rusia yang kepikiran pakai senjata nuklir.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 29 Mar 2022, 10:50 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2022, 09:30 WIB
Ekspresi Vladimir Putin saat Perayaan 8 Tahun Rusia Merebut Krimea
Presiden Rusia Vladimir Putin menyapa orang-orang setelah pidatonya di konser perayaan delapan tahun referendum tentang status negara bagian Krimea dan Sevastopol serta penyatuannya kembali dengan Rusia, di Moskow, Rusia (18/3/2022). (Ramil Sitdikov/Sputnik Pool Photo via AP)

Liputan6.com, Moskow - Juru bicara pemerintah Rusia, Dmitry Peskov, berkata negaranya tidak terpikir untuk memakai senjata nuklir. Namun, Rusia berkata siap menelusuri berbagai kemungkinan jika ada intervensi.

Ucapan itu diberikan Peskov ketika ditanya oleh media PBS apakah Rusia ingin memakai senjata nuklir. 

"Tidak ... Saya tidak berpikir demikian. Tetapi ia (Putin) cukup tegas dalam berkata 'jangan ikut campur,'" ujar Peskov seperti dikutip media pemerintah Rusia, TASS.

Sebelumnya Presiden Vladimir Putin menyiagakan pasukan khusus Rusia yang salah satu kekuatannya bisa adalah senjata nuklir. Ucapan itu dikritik oleh Gedung Putih, namun Peskov menegaskan Rusia tak ingin memakai senjata nuklir.

"Tidak ada yang berpikir untuk menggunakan ... bahkan tentang ide menggunakan senjata nuklir," ujar jubir Kremlin.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kritik Ucapan Biden

FOTO: Joe Biden Temui Pengungsi Ukraina di Polandia
Presiden Amerika Serikat Joe Biden menggendong seorang gadis saat bertemu dengan pengungsi Ukraina pada kunjungan ke PGE Narodowy Stadium di Warsawa, Polandia, 26 Maret 2022. (AP Photo/Evan Vucci)

Jubir Kremlin juga mengkritik ucapan Presiden Joe Biden yang mengimplikasi agar ada perubahan rezim di Rusia. Ucapan itu disebut menghina.

"Ini cukup mengkhawatirkan. Pertama, ini adalah hinaan personal dan seseorang sulit membayangkan pemakaian hinaan personal dalam retorika pemimpin politik, terutama pemimpin politik negara terhebat di dunia, Amerika Serikat," ucap Peskov.

"Jadi kami sangat menyesali hal itu," lanjut Peskov. "Pernyataannya apakah Putih harus atau tidak harus berkuasa di Rusia tentunya tak bisa diterima."

Gedung Putih sudah memberikan klarifikasi atas ucapan kontroversial Presiden Biden. Dijelaskan bahwa Biden membahas agar Putin tak berkuasa di negara-negara tetangga Rusia, bukan di Rusia itu sendiri.

 

Infografis Invasi Rusia:

Infografis Upaya Gencatan Senjata Rusia-Ukraina
Infografis Upaya Gencatan Senjata Rusia-Ukraina (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya