Ukraina: Rusia Jarah 2 Lab di Chernobyl dan Curi Zat Mematikan

Ukraina mengatakan Rusia mencuri zat mematikan dari pabrik Chernobyl. Tentara Rusia disebut menjarah dua laboratorium di daerah tersebut.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 11 Apr 2022, 15:33 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2022, 15:33 WIB
Chernobyl (AP)
Chernobyl (AP)

Liputan6.com, Chernobyl - Pasukan Rusia yang menduduki pembangkit nuklir Chernobyl mencuri zat radioaktif dari laboratorium penelitian yang berpotensi membunuh mereka, kata State Agency for Managing the Exclusion Zone atau badan negara yang Mengelola Zona Eksklusi Ukraina, Minggu 10 April 2022.

Pasukan Moskow merebut pembangkit listrik yang mati pada hari pertama invasi mereka ke Ukraina pada 24 Februari. Mereka menduduki zona radioaktif tinggi selama lebih dari sebulan, sebelum mundur pada 31 Maret.

Badan tersebut mengatakan di Facebook bahwa tentara Rusia menjarah dua laboratorium di daerah tersebut. Lalu menyebut Rusia memasuki area penyimpanan basis penelitian Ecocentre dan mencuri 133 zat radioaktif tinggi.

"Bahkan sebagian kecil dari kegiatan dengan zat itu mematikan jika ditangani secara tidak profesional,” kata badan tersebut seperti dikutip dari AFP Senin (11/4/2022).

Awal pekan ini, menteri energi Ukraina, German Gulashchenko, mengatakan tentara Rusia terpapar radiasi nuklir dalam jumlah yang "mengejutkan", dengan mengatakan beberapa dari mereka mungkin hanya memiliki waktu kurang dari satu tahun untuk hidup.

"Mereka menggali tanah gundul yang terkontaminasi radiasi, mengumpulkan pasir radioaktif dalam kantong untuk benteng, menghirup debu ini," kata Gulashchenko di Facebook pada Jumat 8 April setelah mengunjungi zona eksklusi.

"Setelah satu bulan terpapar seperti itu, mereka memiliki maksimal satu tahun kehidupan. Lebih tepatnya, bukan hidup tetapi kematian yang lambat karena penyakit," kata Menteri Gulashchenko.

"Setiap tentara Rusia akan membawa pulang sepotong Chernobyl. Hidup atau mati."

Gulashchenko mengatakan peralatan militer Rusia juga terkontaminasi. "Ketidaktahuan tentara Rusia sangat mengejutkan."

Pembangkit nuklir Chernobyl adalah situs pada tahun 1986 dari bencana nuklir terburuk di dunia.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Rusia Tinggalkan Chernobyl Awal April

Kamp Rusia yang Ditinggalkan dekat Kiev
Seorang anggota tentara Ukraina melihat ke dalam mobil dengan lubang peluru di kaca depan di jalan dekat Buda-Babynetska, utara Kiev, pada 5 April 2022, beberapa hari setelah pasukan Rusia mundur dari daerah tersebut. (RONALDO SCHEMIDT / AFP)

Tentara Rusia dilaporkan telah meninggalkan pembangkit tenaga nuklir Chernobly pada awal April. Hal itu dikonfirmasi oleh perusahaan nuklir Ukraina, Energoatom.

Staff di tempat tersebut juga berkata tidak ada lagi "orang luar" di Chernobyl, demikian laporan BBC, Jumat (1/4/2022).

"Pagi ini, para penjajah mengumumkan niat mereka untuk meninggalkan pembangkit tenaga nuklir Chernobyl," tulis pernyataan Energoatom.

Lokasi Chernobyl berada tidak jauh dari perbatasan Belarusia. Tentara Rusia disebut telah berangkat menuju ke perbatasan.

Rusia menduduki Chernobyl pada awal-awal invasi. Lokasi tersebut terkenal karena bencana nuklir Chernobyl pada 1986 yang dipicu kelalaian sejumlah staf Uni Soviet.

Energoatom menyebut bahwa pasukan Rusia menggali tempat pertahanan di tempat-tempat yang terkontaminasi di zona eksklusi Chernobyl. Akibatnya, para tentara itu terpapar "dosis signifikan".

Kantor berita Reuters menyebut para pekerja di Chernobyl beberkata bahwa para tentara Rusia tidak sadar bahwa mereka ada di zona radiasi.

Ada laporan-laporan yang menyebut beberapa prajurit dirawat di Belarusia, namun laporan itu belum terkonfirmasi.

Di lain pihak, militer Rusia berkata pasukan mereka ada di jarak aman setelah menangkap PLTN tersebut.

International Atomic Energy Agency (IAEA) masih belum bisa mengkonfirmasi laporan-laporan tersebut. Rencananya, IAEA akan mengirim tim ke Chernobyl dalam beberapa hari ke depan.

Bergerak Menuju Belarus

Kamp Rusia yang Ditinggalkan dekat Kiev
Seorang anggota tentara Ukrania menunjukkan sebuah konstitusi Rusia yang ditemukan di kamp pangkalan Rusia yang kosong di dekat Buda-Babynetska, utara Kiev,pada 5 April 2022, beberapa hari setelah pasukan Rusia mundur. (RONALDO SCHEMIDT / AFP)

Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan, pihaknya telah diberitahu oleh Ukraina bahwa pasukan Rusia yang sebelumnya mengendalikan pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl kini telah meninggalkan fasilitas tersebut.

Dikutip dari laman Xinhua, Jumat (1/4/2022) pasukan Rusia telah "secara tertulis mengalihkan kendali" dari pembangkit tersebut kepada personel Ukraina.

Ukraina mengatakan, dua konvoi pasukan Rusia telah meninggalkan pabrik Chernobyl dan bergerak menuju Belarus dan konvoi ketiga telah meninggalkan kota Slavutych -- tempat banyak staf fasilitas itu tinggal, kata IAEA dalam sebuah pernyataan.

Pasukan Rusia yang tersisa di lokasi Chernobyl juga diperkirakan bersiap untuk pergi, menurut pernyataan itu.

IAEA mengatakan, sedang berkonsultasi dengan pihak berwenang Ukraina untuk mengirim misi bantuan dan dukungan pertama ke Chernobyl dalam beberapa hari ke depan.

Badan pengawas nuklir PBB mengatakan, pihaknya belum dapat mengkonfirmasi laporan tentang pasukan Rusia yang menerima radiasi dosis tinggi di zona eksklusi Chernobyl, tetapi sedang mencari informasi lebih lanjut untuk memberikan penilaian independen terhadap situasi tersebut.

Disebut Kota Hantu

Kubah baja raksasa dibangun untuk melindungi bekas reaktor nuklir Lenin di Chernobyl, Ukraina.
Kubah baja raksasa dibangun untuk melindungi bekas reaktor nuklir Lenin di Chernobyl, Ukraina, dari kemungkinan radiasi. Foto diambil pada 13 April 2021 (SERGEI SUPINSKY/AFP via Getty Images).

Bekas kompleks pembangkit nuklir Chernobyl dijuluki Kota Hantu setelah reaktor nuklir meledak di wilayah itu pada 26 April 1986.

Chernobyl berlokasi sekitar 130 kilometer di utara Kiev, Ukraina, dan sekitar 20 kilometer di selatan perbatasan dengan Belarusia. Dikutip dari laman resmi World Nuclear Association, Jumat (25/2/2022), area itu digambarkan sebagai hutan bertipe Belarusia dengan tingkat kepadatan penduduk yang rendah.

Sekitar tiga kilometer dari reaktor terletak Pripyat, kota baru yang berpenduduk sekitar 49 ribu orang. Sementara, kota tua Chornobyl yang terletak 15 kilometer di tenggara fasilitas itu berpenduduk 12.500 orang. Saat bencana terjadi, populasi penduduk dalam radius 30 km dari fasilitas itu antara 115 ribu hingga 135 ribu orang.

Komplek pembangkit tenaga nuklir itu sebelumnya memiliki empat reaktor nuklir berdesain RBMK-1000 dari Uni Soviet. Reaktor yang meledak adalah Chernobyl 4. Ledakan itu menyebabkan 30 operator dan petugas pemadam kebakaran meninggal dunia dalam tiga bulan. Beberapa korban lainnya meninggal dunia setelah beberapa waktu.

Ledakan itu menyebabkan bahan radioaktif dalam jumlah besar dan tidak terkendali terlepas ke lingkungan. Sejumlah material radioaktif, khususnya iodine-131 yang berumur pendek dan caesium-137 yang berumur panjang, juga terlepas ke udara selama 10 hari berturut-turut. Insiden itu menimbulkan gangguan sosial dan ekonomi yang serius bagi sebagian besar penduduk di Belarusia, Rusia, dan Ukraina. 

Berdasarkan laporan Komite Negara untuk Pengawasan Keamanan Industri dan Tenaga Nuklir pada 1991, akar penyebab kecelakaan itu adalah tindakan operator di masa lalu. Laporan itu menyebut bahwa operator telah menempatkan reaktor nuklir dalam kondisi tidak stabil yang membahayakan, bahkan hampir dipastikan menyebabkan kecelakaan.

Tetapi, mereka juga disebut tidak melanggar kebijakan operasi yang vital. Pasalnya, tidak ada kebijakan resmi yang diatur perusahaan mengenai signifikansi keselamatan vital yang spesifik, seperti mempertahankan reaktivitas operasi minimum atau karakteristik reaktivitas reaktor yang membuat operasi berdaya rendah menjadi sangat membahayakan.

Selengkapnya di sini...

 

Infografis Rusia Vs Ukraina, Ini Perbandingan Kekuatan Militer. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Rusia Vs Ukraina, Ini Perbandingan Kekuatan Militer. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya